Hanya saja, dikatakan Faishol Taselan, pengelola media sosial gubernur Jawa Timur, bahwa penggunaan media sosial masih belum merata di masyarakat. Padahal, menurut pegiat medsos dari Surabaya ini, apabila media sosial bisa merata di masyarakat banyak program pemerintah yang bisa cepat terakses oleh masyarakat.
Begitu pula sebaliknya, banyak hal-hal yang ada di masyarakat cepat terakses oleh pemerintah.
“Masih ada beberapa daerah yang masyarakatnya masih minim pengguna media sosialnya, seperti Sumenep,” kata Faishol.
Hadir dalam acara ini diantaranya, dari Administrasi Negara, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Humas UPM, GP. Ansor, Himpunan Gerakan Penyelidik Independen (HIGERPIN), Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP), Jasmev, Jblues, Politwika, Rumah Migran Indonesia, The Institute of Indonesian Public Accountability, Asosiasi Pecinta Produk Halal (APPH), Kompasianer, Ikatan Cendekiawan Islam Indonesia (ICMI), LSIS, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI), Lembaga Pers HMI, Gerakan Mahasiswa nasional Indonesia (GMNI), Universitas Ibnu Choldun, Universitas Nahdlatul Ulama, Universitas Paramadina, Pasca Sarjana Universitas Indonesia (UI), pesantren ekonomi Darul Ukhwah , dan lain-lain.(rls/har)