PortalMadura.Com, Jakarta – Pemerintah mendorong Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memperbanyak ruang kampanye dialogis dalam pemilu 2019 nanti.
Menteri Dalam Negeri RI Tjahjo Kumolo mengatakan smart campaign atau kampanye cerdas itu dapat mengedukasi agar pemilih berpikir cerdas dan rasional, juga menjadi ruang tepat untuk menyebarkan ide serta gagasan.
“Smart campaign dalam bentuk kampanye dialogis adalah bentuk kampanye di mana parpol dan timses mendekatkan calon pemilih dengan rakyatnya,” kata Tjahjo, Sabtu, di Jakarta. dilaporkan Anadolu Agency, Minggu (9/9/2018).
Tjahjo mengatakan lewat kampanye dialogis tersebut, kontestan dan tim sukses akan ditantang untuk menawarkan ide, konsep dan gagasan.
Lewat kampanye tersebut pula, ujar Tjahjo, akan tercipta komunikasi dua arah dengan rakyat.
Dalam kampanye dialogis, menurut Tjajo, calon pemimpin dapat menyerap aspirasi rakyat, sedang rakyat memperoleh ruang untuk berbicara.
Ketimbang mengerahkan massa yang lebih banyak risiko dan memicu gesekan, menurut Tjahjo, kampanye dialogis dapat mendewasakan cara berpolitik.
Tjahjo juga menambahkan jika kampanye dialogis memberikan pendidikan politik yang mencerahkan, mendidik masyarakat sekaligus menjadi ruang calon menawarkan program yang lebih transparan dan akuntabel.
Tak hanya itu, ujar Tjahjo, dengan kampanye dialogis, masyarakat tak sekadar berkumpul bersuka ria, melainkan lebih partisipatif dan menempatkan rakyat sebagai subyek proses politik dan pembangunan.
Kampanye dialogis, kata Tjahjo, juga dapat mencegah konflik horizontal dan jauh dari kampanye negatif yang mengadu domba serta menyesatkan.
“Selain itu, kampanye dialogis lebih efisien dari segi biaya, waktu dan tenaga,” ujar Tjahjo.
Indonesia akan menggelar pemilu serentak pada 2019.
Massa kampanye akan berlangsung 23 September 2018 hingga 13 April 2019, masa tenang pada 14 April 2019 dan pencoblosan pemilu serentak 17 April 2019. (AA)