Pemerintah Klaim Harga Garam Rakyat Tetap Tinggi

Avatar of PortalMadura.Com
Pemerintah Klaim Harga Garam Rakyat Tetap Tinggi
Produksi garam di Sumenep (Foto : Samsul Arifin)

PortalMadura.Com, – Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur mengklaim rakyat tetap tinggi pada musim panen 2018.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pamekasan, Nurul Widiastutik mengatakan, harga garam rakyat masih berada di kisaran Rp.2.000 – Rp.2.500 per kilogram garam.

Menurutnya, tingginya harga tahun ini merupakan efek dari tahun lalu yang sempat terjadi adanya kelangkaan garam. “Harga garam hanya turun sekitar seribu rupiah per kg,” katanya, Kamis (3/5/2018).

Harga garam yang masih tertahan di angka Rp2 ribuan per kg itu, katanya, karena sudah kadung menjadi pedoman para petani garam. Selain itu, permintaan pasar terhadap garam lokal juga masih tinggi, sehingga harga garam tetap bertahan.

“Permintaan pasar terhadap garam lokal juga masih tinggi. Jadi wajar saja,” ucapnya.

Dikatakan, seandainya tidak ada kebijakan impor garam yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat, maka kemungkinan harga garam rakyat masih melambung diatas Rp.3000 per kg.

“Kalau tak ada impor garam memang petani yang diuntungkan, tapi banyak perusahaan yang mengeluh,” dalihnya.

Tingginya harga garam lokal saat ini, karena pasar garam di Pamekasan juga dimiliki oleh beberapa perusahaan besar di tingkat Jawa Timur. Menurut dia, garam Pamekasan juga di pasok ke perusahaan besar, seperti PT Budieono, PT Elit Star, PT Susanti Megah, PT Sumatraco, PT Unichem, dan PT Garindo.

“Belum lagi jika perusahaan tersebut juga mempunyai akses ke luar daerah,” katanya.

Untuk itu, pihaknya akan mengantisipasi adanya kelangkaan garam dengan menekan para petambak untuk memproduksi lebih banyak garam.

Langkah tersebut diambil guna menghindari adanya lonjakan harga apabila garam langka. Disamping itu, pihaknya menekan agar para perusahaan garam memperkaya segmen pasar untuk garam lokal.

“Jika dalam skala nasional garam tergolong langka, kemungkinan untuk mengimpor garam juga ada, karena Pamekasan hanya salah satu kabupaten penyumbang garam saja,” pungkasnya.(Hasibuddin/Har)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.