PortalMadura.Com, Sumenep – Program satu desa satu pangkalan elpiji di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur tahun 2017 ini belum bisa direalisasikan. Pasalnya proses pemetaan kebutuhan di masing-masing desa itu hingga kini belum tuntas.
“Pemetaan kebutuhan elpiji oleh Pertamina masih belum tuntas. Jadi sampai saat ini program tiap desa memiliki pangkalan elpiji itu belum bisa terealisasi,” kata Kabag Perekonomian, Pemkab Sumenep, Mustangin (24/7/2017).
Menurut Mustangin, pemetaan kebutuhan riil masyarakat terhadap elpiji itu perlu dilakukan guna menghindari penyalahgunaan. Sebab, nantinya elpiji tersebut akan dikirim langsung ke setiap desa yang telah memiliki pangkalan itu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap elpiji di desa.
“Kalau kebutuhan riil di masing-masing desa itu sudah ada, Pertamina tinggal mengirimkan elpiji sesuai kebutuhannya ke desa tersebut,” ucapnya.
Ia menegaskan, realisasi program tersebut dipastikan akan bertahap, tidak secara serentak semua desa langsung bisa mengajukan pangkalan elpiji. Nanti akan dilihat kesiapan dari desa itu sendiri, karena setiap desa yang akan mengajukan pangkalan itu harus disesuaikan dengan persyaratan yang telah ditentukan Pertamina, misalnya harus memiliki izin usaha.
“Itu nanti bisa dikelola oleh BUMDes, yang penting memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Nanti juga akan dilihat desa mana saja yang lebih siap, itu tergantung dari pihak desa,” tegasnya.
Disinggung kesiapan realisasi tahun 2017, pihaknya belum bisa memastikan karena masih menunggu pemetaan yang dilakukan Pertamina. “Kami belum bisa memastikan apakah program itu bisa terealisasi tahun ini apa tidak,” tukasnya. (Arifin/Putri)