Penderita Kusta Bertambah, Legislator Pamekasan Tuding Dinkes Mandul

Avatar of PortalMadura.com
Penderita Kusta Bertambah, Legislator Pamekasan Tuding Dinkes Mandul
Ilustrasi kusta (CNN)

PortalMadura.Com, – Salah seorang legislator Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Samsuri menuding Dinas Kesehatan (Dinkes) mandul.

Hal itu disampaikan, Selasa (12/2/2019) seiring dengan bertambahnya angka di daerahnya.

“Dinkes seperti mandul dalam kinerjanya. Bukannya menurun, penderita kusta justru malah bertambah,” katanya.

Anggota Komisi IV DPRD Pamekasan ini menilai, Dinkes kurang serius dalam menekan angka penderita kusta. Padahal, program eliminasi kusta (Pelita) sudah pernah dicanangkan sejak dua tahun lalu.

Data yang dilaporkan Dinkes Pamekasan, penderita kusta pada Desember 2018 mencapai 368 orang.

Angka tersebut mengalami lonjakan drastis dibandingkan dengan tahun 2017 yang hanya 237 orang.

“Seharusnya dengan adanya Pelita, angka penderita bisa menurun,” sesalnya.

Ia mendesak Dinkes agar lebih maksimal dalam melakukan sosialisi serta menangani para penderita kusta.

“Harus gencar, jangan mandul,” imbuh Ketua Fraksi PKB ini.

Terpisah, Sekdinkes Pamekasan, Ali Maksum membantah tudingan tersebut. Pihaknya berdalih sudah berupaya maksimal untuk menekan angka penderita kusta.

“Kalau bertambahnya angka kusta itu karena proses pengobatannya belum selesai,” dalihnya.

Ia beralasan jika program Pamekasan eliminasi kusta (Pelita) bukan untuk bebas kusta melainkan hanya untuk mengurangi angka kusta.

“Kita sudah sering melakukan sosialisasi melalui masing-masing puskesmas,” terangnya.

Penyakit kusta merupakan penyakit langka sehingga memerlukan waktu lama untuk dinyatakan sembuh. Masyarakat dibutuhkan turut berperan aktif dalam melaporkan penderita kusta.

“Laporkan ke kami biar langsung ditangi, bukan malah dikucilkan,” pungkasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.