PortalMadura.Com, Pamekasan – Proyek pembangunan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Desa Tampojung Pregih, Kecamatan Waru, Pamekasan, Madura, Jawa Timur ditengarai bermasalah.
Informasi di lapangan menyebutkan, proyek tahun 2015 itu berdiri di tanah wakaf tanpa pemberitahuan kepada pemilik sebelum Puskesmas tersebut dibangun oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan.
“Pembangunan Puskesmas itu bermasalah karena dibangun di atas tanah wakaf milik perorangan. Bukan tanah milik pemkab, percaton atau tanah negara, makanya penerima wakaf tidak setuju. Apalagi tidak pamit-pamit dalam pendirian itu,” katanya salah satu warga berinisial RF yang tidak mau namanya disebutkan, Rabu (16/12/2015).
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) harus bertanggungjawab dalam persoalan tersebut guna mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan. Demikian juga pelayanan kesehatan kepada masyarakat tidak tersendat.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinkes Pamekasan, Ismail Bey mengatakan, tanah yang kini ditempati Puskesmas tersebut adalah milik negara. Akan tetapi, dirinya tidak bisa memberikan keterangan pasti lantaran menjadi kewenangan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA).
“Coba konfirmasi ke pak Taufik (BPKA), saya tidak begitu tahu karena masalah tanah ini urusan pak Taufiq. Tapi yang saya tahu, tanah itu milik negara,” dalih dia.
Pihaknya merupakan instansi pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Persoalan status tanah bukan menjadi kewenangannya, karena yang memiliki data soal aset adalah BPKA. (Marzukiy/choir)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
