PortalMadura.Com, Sumenep – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep, Madura, Jawa Timur menemukan banyak penduduk yang belum memiliki nomor induk kependudukan (NIK). Mereka mayoritas terjadi pada pemilih pemula dan warga lanjut usia yang hidup sebatang kara.
“Jumlahnya masih belum diketahui, karena masih proses pencocokan dan penelitian (coklit) hingga tanggal 20 Agustus,” ungkap Rahbini, komisioner KPU Sumenep, Jumat (14/8/2015).
Sebenarnya, lanjut Rahbini, kalau sebelumnya sudah mempunyai hak pilih dipastikan sudah mempunyai NIK.
“Kalau masih belum ber-NIK, berarti terjadi doble rekam data. Dan yang diakui dimana mereka melakukan pertama kali rekam data,” ucapnya.
Sesuai koordinasi dengan Dispendukcapil, solusi yang harus dilakukan, segera berkoordinasi dengan UPT Dispendukcapil di kecamatan untuk melacak penduduk yang tidak memiliki NIK itu.
“Untuk itu petugas harus melacak data tersebut di UPT Dispenduk di Kecamatan agar problem calon pemilih itu cepat selesai,” ujarnya.
Hingga saat ini, paparnya, belum ada laporan pasti berapa jumlah penduduk yang tak ber NIK itu, karena masih proses pencoklitan.
“Setelah tanggal 20 Agustus baru ada kepastian karena tanggal 20-26 Agustus merupakan masa penyusunan data pemilih ditingkat kecamatan,” terangnya.
Masa jabatan Bupati dan wakil Bupati Sumenep akan berakhir bulan Oktober 2015 ini. Diperkirakan, pilkada di Sumenep ini akan berlangsung Desember 2015. (arifin/choir)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
