Penerima Ngaku Bantuan PKH ‘Disunat’, Oknum Perangkat Desa Jadi Kolektor ATM

Avatar of PortalMadura.com
Penerima Ngaku Bantuan PKH 'Disunat', Oknum Perangkat Desa Jadi Kolektor ATM
Ilustrasi (google)

PortalMadura.Com, – Dana bantuan sosial Program Keluarga Harapan () di Desa Bancelok, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, ada dugaan dilakukan pemotongan oleh oknum perangkat desa.

Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH, Musyarofah menyampaikan, penarikan dana PKH dipungut biaya oleh oknum perangkat desa saat penarikan melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

“Saya dipungut biaya sebesar Rp 50 ribu. Ada pula, jika dana pengambilan uang lebih besar maka dipungut biaya Rp 100 ribu,” ujarnya, Sabtu (9/11/2019).

Oknum perangkat desa melakukan kolektif kartu ATM milik KPM. “Jika mereka tidak tahu menarik uang di ATM, uang bisa hilang,” Musyarofah menirukan ucapan oknum perangkat desa.

Pendamping PKH Desa Bancelok, Rohim, berdalih tidak mengetahui tentang dugaan pemotongan bantuan sosial melaui penarikan uang di ATM KPM PKH.

“KPM bisa mengambil uang di ATM, karena mereka keterbatasan, maka tidak bisa mengambil sendiri dan minta tolong kepada orang yang tahu atau orang yang dikenal untuk menarik uang,” kilahnya.

Pihaknya mengaku bahwa pendamping PKH tidak ada yang mengkoordinir terhadap KPM.

“Kami sangat berterima kasih jika ada temuan kecurangan dan dilaporkan oleh masyarakat,” lanjutnya pada PortalMadura.Com.

Ketua Komisi I DPRD Sampang, Nasafi, sudah melakukan pemanggilan kepada oknum perangkat desa yang diduga menarik bantuan sosial pada KPM.

Anggota dewan telah memanggil dua kali terhadap oknum yang dilaporkan warga. Namun tidak pernah datang atau mangkir.

“Kami panggil ketiga kalinya minggu depan. Jika tidak datang maka kami akan bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk melakukan penjemputan paksa,” pungkasnya.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.