PortalMadura.Com, Pamekasan – Salah satu pengamat politik yang sekaligus dosen pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Ahmad Mukhlis ikut angkat bicara soal survei dari beberapa media online (media daring) menjelang Pilkada Pamekasan 2018.
Menurutnya, hasil survei terhadap calon yang dilakukan oleh media online hanya akan mempengaruhi para pemilih paternalistik atau faktor kedekatan. Ia bahkan menilai hasil survei itu sebetulnya hanya menggiring opini publik untuk menjatuhkan pilihannya pada salah satu calon.
“Survei oleh media online sangat diragukan keabsahanya,” ujarnya, Rabu (6/12/2017).
Ia menyebutkan, ada lima hal yang membuat hasil survei itu tidak dapat dijadikan acuan.
“Pertama, yang ikut voting belum tentu masuk daftar pemilih tetap,” katanya.
Kedua, para pemilih dihasil survei bisa saja bukan warga Pamekasan. Ketiga, adanya rekayasa dari hasil survei yang dilakukan oleh internal media.
Keempat, yang ikut voting hanya para pengguna yang akrab dengan internet. Dan terakhir, hasil survei tidak mewakili pemilih karena menggunakan metodologi yang tidak jelas.
“Adanya hasil survei tersebut juga tidak mampu memengaruhi pemilih pemula dan pemilih yang sudah terdidik,” paparnya.
Menurutnya, pemilih yang terdidik tentu tidak begitu memperdulikan hasil survei dari manapun, apalagi hanya hasil survei oleh media online. (Hasibuddin/Putri)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
