Peningkatan Nilai Tambah Produk UMK Melalui Pemenuhan SNI

Avatar of PortalMadura.Com
Peningkatan Nilai Tambah Produk UMK Melalui Pemenuhan SNI
Program Pengembangan Kapasitas Usaha

PortalMadura.Com, – Dwi Aroem Hadiatie, Anggota Komisi VI DPR-RI Periode 2014-2019 dalam masa reses di Lampung, bersama PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) Cabang Lampung, Sabtu, 9 Mei 2015 mengadakan Program Pengembangan Kapasitas Usaha dengan tema “Peningkatan Nilai Tambah Produk Melalui Pemenuhan SNI.”

Acara yang diadakan di Ballroom Hotel Emersia Bandar Lampung tersebut menghadirkan beberapa pembicara, salah satunya DR Zakiah selaku Kepala Pusat Penerapan Standarisasi dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) sebagai pembicara utama.

Selain beliau, ada pula Yusril Ardiansyah selaku AVP Divisi Pengembangan kapasitas usaha dan riset PNM Pusat, danMulyana Wiria Kusuma Pimpinan Cabang PNM Lampung beserta wakilnya Anang Fatkur R dan Tunas Haryanto. Dwi Aroem Hadiatie, usai acara menyampaikan bahwa kegiatan  tersebut diinisiasi untuk menghubungkan semua pihak guna peningkatan daya saing UMK yang ada di Lampung.

“Acara ini untuk mencari solusi bersama dalam meningkatkan UMK yang ada di Lampung. Maka dari itu dihadirkan BSN, supaya pelaku usaha dapat secara langsung mengetahui masalah SNI,” ujarnya.

Aroem juga menuturkan bahwa Lampung memiliki berbagai potensi UMK, seperti kopi, keripik dan singkong, yang jika tidak didorong untuk distandarisasi akan sulit berkembang. Lebih lanjut menurut Aroem, ada tiga permasalahan utama dalam mengembangkan UKM, “Pertama pemasaran, kedua terkait kemampuan bersaing dalam masyarakat ekonomi asean ( MEA), dan ketiga koordinasi semua pihak terkait, dan acara ini bisa menjadi salah satu solusinya,” ujar Aroem.

Salah seorang peserta, Nur Kholiq menyampaikan terima kasih kepada PNM, “Setelah diskusi ini, saya jadi lebih yakin dan ingin meningkatkan kualitas usaha saya agar bisa masuk ke swalayan.” Peserta yang hadir dalam diskusi tersebut adalah nasabah PNM Lampung yang juga merupakan pelaku usaha home industri seperti usaha kelanting, emping, dan otak-otak.(Rls/choir)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.