Penting! Ini 4 Hal yang Perlu Anda Pikirkan Sebelum Pamer Kemampuan Anak

Avatar of PortalMadura.Com
Penting! Ini 4 Hal yang Perlu Anda Pikirkan Sebelum Pamer Kemampuan Anak
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Dalam kehidupan sehari-hari seringkali dijumpai orang tua yang memamerkan kelebihan anak-anaknya. Entah keberhasilan anak dari sisi pendidikan, pekerjaan ataupun kebiasaan lainnya. Hal ini tidak lain untuk menunjukkan betapa bahagianya atau bangganya telah memiliki anak seperti itu.

Padahal, sikap ini tidaklah baik bagi keluarga Anda sendiri dan juga orang lain. Karena bisa memicu rasa iri diantaranya. Jadi, sebaiknya Anda memikirkan mudarat yang akan didapat daripada hanya pamer kemampuan dan kelebihan anak.

Sebab, walaupun Anak Anda memiliki keistimewaan itu namun masih banyak orang di luar sana yang mungkin jauh lebih baik daripada anak Anda. Lantas, apa saja mudarat ketika hobi memamerkan anak?. Berikut penjelasannya:

Menimbulkan Rasa Iri dari Orang yang Mendengarnya
Ada banyak cara untuk menginspirasi orang lain yang tidak terkesan pamer. Orang lain justru akan muak jika Anda selalu bercerita “kalau anakku … kalau anakku …” Kapan Anda bertanya tentang anak orang lain kalau begitu?. Bukankah dunia ini isinya tidak hanya Anda saja?.

Misalnya, daripada selalu bercerita anak Anda rangking satu dan masuk sebagai siswa berprestasi akan lebih baik jika langsung buka les-lesan gratis bagi anak-anak sekitar rumah yang kurang beruntung. Yang kedua lebih terasa nyata dibandingkan yang pertama. Ibarat pohon, sikap yang pertama adalah pohon rimbun tidak berbuah sedangkan yang kedua berbuah lebat. Mana yang lebih bermanfaat?. Yang hanya sekadar untuk pamer-pameran semata atau yang bisa bermanfaat untuk sekitar?.

Justru menjadi Beban untuk Diri Anda Sendiri
Tidak selamanya anak Anda berada pada posisi puncak, ada kalanya mungkin di tengah atau di bawah. Tidak selamanya anak Anda mendapatkan peringkat pertama, ada kalanya mendapat peringkat belasan atau bahkan tidak sama sekali. Wajar-wajar aja sih sebenarnya, namanya juga hidup, jatuh bangun kan biasa.

Tapi hal tersebut akan menjadi tidak biasa bagi yang suka pamer karena ia akan terus berusaha mempertahankan posisi teratas entah dengan cara apa saja agar tidak jadi bahan olokan. Coba jika tidak biasa pamer, mungkin tidak akan setertekan itu.

Di Atas Langit Masih Ada Langit
Kalau toh anak Anda memang cerdas, masih banyak di luar sana yang jauh lebih cerdas dan sikap orang tuanya tidak lebay. Seperti kata pepatah, “di atas langit masih ada langit,”

Kurang Menghargai Orang Lain yang “Berbeda”
“Anakku dong masuk jurusan itu. Yang masuk jurusan itu emang yang pintar-pintar,”
“Kok masuk sekolah itu, emang ada masa depannya?”
“Kok masuk jurusan anu, enggak diterima di jurusan itu ya?”

Setiap anak itu unik dan berbeda. Sebenarnya, setiap orang tua sudah paham ini, sih. Hanya saja dalam praktiknya, orang tua seolah masih sulit menerima yang berbeda, salah satunya dengan merasa apa yang dipilih anaknya jauh lebih baik daripada apa yang dipilih anak orang lain. Sikap fanatik seperti ini hanya akan semakin menunjukkan bahwa orang tua masih bersikap kekanak-kanakan.

Sebagaimana kata-kata Einstein bahwa setiap anak itu istimewa dan jenius, namun jika anak yang ahli berenang dan kurang ahli berhitung dipaksa untuk berhitung sebagai tolak ukur kecerdasan, maka selamanya anak yang memiliki potensi di bidang renang itu akan menganggap dirinya tidak bisa apa-apa.

Semoga Anda bisa menjadi orang tua yang bijak. Anak Anda cerdas, anak teman Anda juga cerdas, di bidang masing-masing yang nanti bisa dikolaborasikan, bukan dibandingkan. Semoga hal ini menjadi pelajaran. (ummi-online.com/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.