Penuhi Undangan Istri Oknum Petinggi Polri, Naumi Lania Diduga Mendapat Perlakuan Kasar

Avatar of PortalMadura.com
Penuhi Undangan Istri Oknum Petinggi Polri, Naumi Lania Diduga Mendapat Perlakuan Kasar
Naumi Lania

PortalMadura.Com, seorang diduga mendapat perlakuan kasar di salah satu rumah, Jl. Komjen (Pol) M Yasin – Jl. Akses UI – Kelapa Dua, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.

Naumi Lania menceritakan, peristiwa itu berawal saat dirinya diminta datang ke alamat tersebut via telepon oleh temannya yang ditengarai istri oknum petinggi Polri. Korban yang sudah saling kenal sebelumnya dengan si penelpon, tanpa berfikir panjang ia memenuhi undangan itu.

“Di rumah itu, justru saya mendapat perlakuan tidak nyaman dengan cara di dorong-dorong dan diusir dengan kasar oleh seorang pria berbadan tegap,” ujar Naumi Lania via telepon pada wartawan, Rabu (21/6/2017).

Koordinator Nasional Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak () ini menyampaikan, saat tiba di rumah temannya itu, diterima oleh pembantunya dan dipersilahkan masuk ke dapur.

“Saat itu, saya memang tidak berpuasa karena datang bulan. Saya merasa haus, sehingga saya bertanya pada pembantunya apa boleh minta kopi?. Lalu kopi pun dibuatkan. Saya duduk di lantai sambil menunggu tuan rumah yang menelpon saya,” ucapnya.

Tak diduga sebelumnya, datang seorang pria yang turun dari lantai 2 dan menghampiri korban. “Sambil menghardik saya, ia juga berkata siapa kamu, dari mana kamu, keluar… keluar… keluar! sambil mendorong dan menarik baju saya untuk keluar,” katanya menirukan ucapan si pria itu.

Ia tidak merasa mempunyai masalah dengan pemilik rumah maupun dengan si penelpon yang mengundangnya. Ia datang seorang diri karena diminta untuk mendampinginya ke Kantor Komnas HAM.

Anehnya, tuan rumah atau si penelpon itu justru tidak ada di tempat. Setelah peristiwa dugaan kekerasan dan pengusiran terjadi baru si penelpon yang ditengarahi istri oknum petinggi Polri itu mengirimkan pesan melalui WhatsApp. “Saya masih ada di Semarang,” ucapnya membaca isi WhatsApp itu.

Peristiwa yang terjadi, Selasa (20/6/2017) tersebut, menambah bingung korban. “Awalnya minta antar kok tiba-tiba bilang masih ada di Semarang. Ini ada apa?,” katanya.

Meski belum membuat laporan polisi, ia mengaku tidak akan pernah memaafkan pelaku. “Saya berusaha mencari tahu pada tuan rumah atau teman saya itu, tapi belum ada penjelasan,” tutupnya.

Hingga berita ini ditulis, belum ada penjelasan resmi dari pihak-pihak terkait. (Putri/Har)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.