Penurunan Tarif Pesawat Diharapkan Pulihkan Industri Pariwisata RI yang Sedang Turun 30 Persen

Avatar of PortalMadura.com
Penurunan tarif pesawat diharapkan pulihkan industri pariwisata RI yang sedang turun 30 persen
Ilustrasi. (Foto file – Anadolu Agency)

PortalMadura.Com, Arief Yahya berharap penurunan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat dapat memulihkan sektor pariwisata.

Pasalnya, angka wisatawan domestik khususnya untuk destinasi di luar Jawa menurun hingga 30 persen sejak naiknya harga tiket penerbangan dalam Negeri. dilaporkan Anadolu Agency, Rabu (15/5/2019).

Kenaikan harga tiket yang dirasakan sejak Januari lalu berdampak lebih besar bagi destinasi unggulan di luar Jawa seperti Lombok, Labuan Bajo, dan Raja Ampat.

Namun, menurut dia penurunan tarif batas atas untuk maskapai kategori full service sebesar 12 persen hingga 16 persen hanya akan memulihkan kunjungan wisatawan domestik sebesar 10 persen.

“Saya harapkan sekarang (jumlah wisatawan domestik) turunnya tidak sebanyak itu, atau naik 10 persen lagi,” ujar Arief di Jakarta, Rabu.

Arief berharap Pemerintah bisa menurunkan tarif batas atas untuk maskapai berbiaya rendah atau low cost carrier (LCC) secara lebih signifikan.

Sebelumnya, Pemerintah hanya “mengimbau” LCC untuk menurunkan harga jual tiket sekitar 50 persen dari tarif batas atas.

Arief menilai tarif ideal bagi LCC setidaknya turun sebesar 60 persen dari tarif batas atas agar bisa memulihkan industri pariwisata.

Pasalnya, wisatawan domestik banyak bergantung pada LCC untuk bepergian, khususnya ke destinasi di luar Jawa.

“Masyarakat pasti cari tiket yang murah. Kalau mahal ya sudah ditunda, apalagi untuk traveling pasti dia akan mencari yang paling murah,” kata dia.

Padahal Pemerintah tengah berupaya mengembangkan destinasi baru melalui program “10 Bali Baru”.

Empat daerah yang menjadi prioritas dari program itu yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Selain itu, harga tiket pesawat domestik juga memengaruhi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke lebih dari satu destinasi di Indonesia.

“Wisman biasanya lebih dari satu destinasi, itu akan mengurangi minat. Misalnya orang dari Australia mau ke Bali dan ke Jogja. Ketika dari Bali ke Jogja domestik tiketnya mahal, sedangkan dari Australia ke Bali tidak masalah,” jelas dia.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.