PortalMadura.Com, Pamekasan– Sejumlah massa yang mengatasnamakan Perhimpunan Pemuda Pamekasan (PPP) melakukan aksi unjuk rasa ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Selasa (15/11/2016).
Massa menilai, proyek pembangunan pasar tradisional Pakong yang berlokasi di Kecamatan Pakong dengan anggaran Rp 6 miliar tahun 2015 terindikasi ada penyalahgunaan.
“Proyek itu tidak terlaksana berdasarkan indeks prestasi pekerjaan pembangunan yang jauh dari harapan serta besar, dan pelelangan terdapat selisih Rp 700 juta yang dialihkan pada beberapa pasar lain yang salah secara aturan,” tuding Korlap Aksi, Hamsun.
Menurutnya, proyek yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) tersebut sarat akan kongkalikong yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu. Sehingga, kondisi ini harus menjadi perhatian sejumlah pihak.
Dalam aksinya mereka menuntut ada transparansi dalam pembangunan pasar Pakong, menindak tegas CV yang terindikasi bermasalah berdasarkan indeks prestasi pembangunan pasar Pakong. Selain itu, DPRD harus membentuk tim pencari fakta terhadap indikasi-indikasi penyimpangan pembangunan pasar tersebut.
“Terimakasih kepada adik-adik semua, nanti kita akan turun langsung ke lapangan untuk mengecek indikasi penyalahgunaan pembangunan pasar tersebut,” jawab Ketua DPRD Pamekasan, Halili. (Marzukiy/har)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
