Perlakukan Karya Tulis Seperti “Anak” Sendiri

Avatar of PortalMadura.Com
Perlakukan Karya Tulis Seperti “Anak” Sendiri
seminar nasional

PortalMadura.Com, Padang – Karya tulis, apa pun jenisnya, perlu diperlakukan seperti anak sendiri. Penulis, sebagai orang yang melahirkan karya itu, harus mempunyai rasa kasih sayang sehingga “anak” yang dilahirkannya dapat tumbuh besar, dan kelak, kehadirannya memberikan manfaat bagi banyak orang.

Demikian dikatakan Muhammad Subhan, motivator kepenulisan dari Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia yang tampil sebagai pembicara bersama penulis best seller Asma Nadia di hadapan 200-an peserta Seminar Nasional bertajuk “Bring Your Future Today With Writing” yang ditaja Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang (UNP), Kamis (25/12), di Ruang Teater Tertutup Fakultas Bahasa dan Sastra UNP.

“Karya tulis saya ibaratkan anak yang dilahirkan seorang ibu. Proses melahirkannya berdarah-darah, antara hidup dan mati. Ketika anak itu lahir, orangtua si anak harus ikhlas menerima apa pun bentuk fisik anaknya, baik sehat maupun cacat,” ujar Muhammad Subhan yang juga penulis sejumlah buku dalam rilisnya diterima Redaksi PortalMadura.Com, Jumat (26/12/2014).

Dia mengilustrasikan, dalam kehidupan nyata, banyak bayi atau anak yang “dibuang” dan ditelantarkan orangtuanya lantaran si anak tidak sesuai harapan, seperti cacat fisik atau berkebutuhan khusus. Padahal, anak itu karunia Tuhan.

“Kejam sekali jika ada orangtua membuang atau menelantarkan anaknya. Padahal, siapa tahu, atas izin Tuhan, kelak si anak menjadi orang hebat,” papar mantan Manajer Program Rumah Puisi Taufiq Ismail (2009-2012) itu.

Dalam proses kreatif menulis, karya tulis yang lahir, sejelek apa pun, tetap memberikan manfaat, setidaknya bagi diri si penulis. Sebab menurutnya, inspirasi tulisan juga merupakan anugerah Tuhan. Maka, ketika tulisan lahir tetapi hasilnya kurang bagus, tugas penulis sebagai “orangtua” merawat dan membesarkannya, agar kelak menjadi bagus.

“Cara merawatnya, lakukan editing berkali-kali, perbaiki jika terdapat kekeliruan, tulis sekreatif mungkin. Selain itu, setelah karya terbit, penulis harus sadar promosi untuk membesarkan karyanya,” kata Muhammad Subhan yang juga mantan wartawan salah satu koran harian di Padang.

Sementara itu, Asma Nadia berbagi kiat bagaimana menulis novel yang baik dan diminati pembaca, khususnya kalangan muda. Penulis buku best seller “Catatan Hati Seorang Istri” yang telah disinetronkan itu, saat ini merilis novel terbarunya dan juga diangkat ke layar lebar, yaitu “Assalamualaikum Beijing”.

“Insya Allah film ini tayang perdana akhir bulan ini (Desember) di seluruh bioskop di Indonesia,” kata Asma Nadia.

Seminar Kepenulisan Nasional itu diikuti para calon penulis, di antaranya pelajar, mahasiswa dan kalangan umum lainnya yang datang dari berbagai daerah di Sumatera Barat. Peserta juga dihibur oleh seniman musik, M. Jujur yang membawakan beberapa lagu ciptaannya. M. Jujur pernah diundang menjadi bintang tamu di acara Kick Andy Metro TV (2012). (rel/rls/htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.