PortalMadura.Com, Jakarta – Dengan semakin banyaknya penerima program makanan bergizi gratis di Indonesia yang diperkirakan mencapai 82,9 juta orang, memastikan standar kualitas makanan yang higienis dan bergizi menjadi hal yang sangat penting. Selain penyediaan bahan makanan yang memadai, kompetensi dari 1,2 juta juru masak yang terlibat juga harus distandardisasi agar setiap makanan yang dihasilkan memenuhi standar gizi serta Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang diperlukan untuk mendukung pengurangan stunting pada anak-anak.
BakingWorld, platform pelatihan kuliner di Indonesia, bekerjasama dengan Asosiasi Juru Masak Indonesia, telah memulai program pelatihan untuk juru masak di 10 kota di Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan memasak ibu-ibu di daerah, sehingga mereka dapat menyiapkan makanan sehat bagi anak sekolah sesuai dengan standar nutrisi dan kebersihan. Pelatihan pertama berlangsung di Taktakan, Kota Serang, dan akan dilanjutkan ke kota-kota lainnya di Jawa untuk mendukung keberhasilan program makanan bergizi gratis.
Menurut Willy Tandra, Founder & CEO BakingWorld, pelatihan ini bertujuan untuk membantu ibu-ibu menghasilkan makanan yang bergizi tanpa kehilangan nutrisi penting akibat teknik memasak yang kurang tepat. Para peserta juga dilatih oleh chef profesional untuk memahami cara memasak dan mengemas makanan dengan cara yang menjaga kualitas dan keamanan pangan. Dengan standar ini, diharapkan anak-anak akan menerima nutrisi optimal dari makanan yang mereka konsumsi.
Chef Erick A. Riadh, Ketua Asosiasi Juru Masak Indonesia, menegaskan bahwa program makanan bergizi gratis dari pemerintah harus didukung oleh juru masak yang memahami standar pengolahan makanan bergizi dan higienis. Kolaborasi antara BakingWorld dan Asosiasi Juru Masak Indonesia ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan juru masak di seluruh Indonesia, mendukung penurunan angka stunting, dan memastikan anak-anak memperoleh gizi seimbang yang penting untuk pertumbuhan mereka.
