PortalMadura.Com, Sumenep – Para nelayan pesisir Batu Ampar Kulon, Kampung Nonggunong, Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mengawali tradisi petik laut dengan melakukan konvoi puluhan perahu hias.
Rutenya, dari Tanjung ke Asta Sayyid Yusuf, Kecamatan Talango dan berakhir di Asta Anggasuto, Desa Kebun Dadap, Saronggi, Sabtu (8/4/2017).
“Sebelum konvoi, kami melakukan doa bersama, kemudian konvoi perahu menuju dua Asta. Di dua asta itu juga berdoa,” kata ketua Panitia Petik Laut, Suja'i.
Menurutnya, pada hari kedua, nelayan menggelar kesenian drama tradisional ludruk dan sinden di bibir pantai.
“Ini merupakan ungkapan rasa syukur kita dengan menggelar pertunjukan tradisional Madura,” ucapnya.
Ia menyampaikan, petik laut digelar setiap tahun dan hingga kini sudah berjalan 4 tahun. Biaya pelaksanaan petik laut merupakan hasil swadaya nelayan dalam rangka melestarikan tradisi setempat.
“Persiapannya dilakukan oleh para nelayan yang tergabung dalam kelompok nelayan cinta damai. Jumlahnya sebanyak 34 nelayan, tapi perahu yang ikut konvoi saat ini sebanyak 25 perahu,” ucapnya.
Masing-masing perahu hias yang digunakan konvoi itu menghabiskan biaya sebesar Rp3 juta. Sedangkan biaya lainnya seperti pagelaran seni budaya ludruk dan sinden diluar biaya hias perahu.
“Dengan kekompakan para nelayan, tradisi ini sudah berjalan 4 tahun,” tukasnya. (Arifin/Putri)