PortalMadura.Com, Pamekasan – Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Agoes Bachtiar membantah adanya petugas yang menarik tarif kepada pelanggan semena-mena tanpa melihat water meter yang ada.
Pernyataan itu menyusul adanya keluhan dari pelanggan di Dusun Binglet, Desa Pademawu Timur, Kecamatan Pademawu, Roni dua hari yang lalu setelah dirinya dikenakan tarif Rp200 ribu setiap bulan, padahal aliran air sering tidak normal. Meski air mengalir, hanya dua jam perhari.
“Itu tidak benar, kalaupun ada salah satu oknum pegawai PDAM tanpa tahu water meter atau debit air yang masuk kemudian ditarik Rp200 ribu, itu tidak benar. Sampaikan,!” pintanya dengan nada tinggi, Sabtu (28/11/2015).
Agoes meminta, pelanggan yang merasa dirugikan atas ulah oknum petugas PDAM di lapangan untuk melaporkan kepada pimpinan di setiap kecamatan. Supaya, ada tindakan tegas kepada yang bersangkutan.
“Jadi, kalau ditarik Rp200 ribu tanpa melihat water meter itu, ya jangan mau. Bilang saya yang bilang. Kalau ada oknum yang bermain seperti itu, yang jelas disanksi,” tegasnya.
Agoes mengaku sering memberikan sanksi kepada petugas yang bermain di lapangan. Mulai staf hingga pimpinan di kecamatan tersebut. Karena, jika ulah itu dibiarkan akan merugikan pelanggan.
“Saya berharap, petugas yang ada di lapangan harus memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan. Baik tingkah laku, tutur kata dan pengontrolan kepada pelanggan. Sehingga kesannya bagus,” harap dia. (Marzukiy/choir)