PortalMadura.Com, Pamekasan – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur mengklaim tingkat partisipasi pemilih pada pemilu 2019 akan lebih tinggi dari Pilkada serentak 2018.
Ketua KPU Pamekasan, Moh Hamzah mengatakan, tingkat partisipasi pemilih akan meningkat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah penggerak massa yang digunakan oleh masing-masing Caleg.
Disamping itu, figur Caleg yang notabene merupakan warga di masing-masing daerah pemilihan (Dapil), dianggap sebagai figur penting untuk menyuarakan hak rakyat.
“Masing-masing Caleg tentunya ingin suara. Jadi, jelas akan membentuk tim khusus agar rakyat di Dapil-nya tidak golput,” papar Hamzah, Jumat (20/7/2018).
Untuk Pileg 2019, pihaknya menargetkan hingga 90 sampai 95 persen tingkat partisipasi pemilih.
Patokan tersebut naik 20 persen dari target pertisipasi pemilih pada Pilkada serentak 27 Juni 2018 yang hanya 70 persen.
Pihaknya optimis, target tersebut bakal terealisasi hingga 95 persen mengingat sudah ada 553 bakal calon legislatif (Bacaleg) dari 16 partai politik yang sudah mendaftar ke KPU.
Menurutnya, ratusan Bacaleg tersebut akan melakukan cara khusus agar masyarakat yang sebelumnya tidak menggunakan hak suara (Golput), bisa kembali berpartisipasi di pesta demokrasi lima tahun itu.
“Karena satu suara juga berpengaruh. Apalagi masing-masing Bacaleg juga butuh banyak suara untuk bisa mendapatkan kursi di DPRD,” terangnya.
Pada Pilkada serentak 2018, ada sekitar 251.745 warga Pamekasan atau 37 persen dari total 680.392 DPT yang tidak memberikan suara.(Hasibuddin/Nanik)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
