PortalMadura.Com, Jakarta – Kekalahan Timnas melawan Myanmar di Sea Games 2015 yang sekaligus mengulang catatan buruk laga internasional sejak tahun 1995 menjadi perbincangan publik.
Pasalnya, hal tersebut adalah efek domino dari kegagalan kader PKB yang juga Menpora Imam Nahrawi dalam membekukan PSSI yang berakibat dikeluarkannya sanksi oleh FIFA.
Direktur Eksekutif Bimata Politica Indonesia (BPI) Panji Nugraha mengatakan, harga diri bangsa sudah dipertaruhkan dan akhirnya hancur berantakan, akibat kegagalan Pemerintah memimpin dan mencampuradukan politik praktis di sepak bola.
Di sisi lain. Timnas dalam pertandingan lalu kehilangan striker asal tanah Papua Pahabol, karena dilarang berlaga oleh pengurus Persipura, sebab kekecewaan Persipura tidak bisa ikut berlaga di ajang AFC.
“Rakyat kecewa di bawah kepemimpinan Pemerintah saat ini, Indonesia hanya mampu menghasilkan prestasi buruk di seluruh aspek dan potensi bangsa yang begitu besar untuk dimanfaatkan, dan sebaiknya Pemerintah jangan menyalahkan pemain karena penyebab utamanya kekalahan tersebut adalah Pemerintah”, tegas Panji, Rabu (3/6/2015).
Rakyat mengingatkan, jika Pemerintah saat ini tidak bekerja sungguh-sungguh untuk bekerja dengan benar tanpa merugikan rakyat dan bangsa lebih baik berhenti sekarang daripada Indonesia semakin terpuruk.”Jika rakyat ditanya, sebutkan siapa yang bertannggung jawab atas kekalahan Timnas?. Secara tegas rakyat mengatakan, PKB, KIH, Menpora, kemudian Jokowi-JK”, tutup Panji. (rls/choir)