Polisi Ngaku Kesulitan Ungkap Kasus Pembunuhan Istri Pejabat Pamekasan

Avatar of PortalMadura.com
Polisi Ngaku Kesulitan Ungkap Kasus Pembunuhan Istri Pejabat Pamekasan
dok. Polres Pamekasan

PortalMadura.Com, – Kepolisian Resort (Polres) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengaku kesulitan untuk mengungkap kasus pembunuhan yang menimpa istri pejabat di Dinas Perhubungan (Dishub) setempat.

, Iptu Agus Sugianto mengatakan, kasus yang terjadi pada bulan Januari 2018 tersebut saat ini masih dalam tahap penyelidikan lantaran kesulitan mencari barang bukti yang mengarah kepada penetapan tersangka.

“Kasus itu sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan. Kami masih mencari bukti-bukti yang bisa mengarah ke salah satu tersangka,” katanya, Minggu (26/8/2018).

Dikatakan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus pembunuhan dan perampokan tersebut. Termasuk suami korban berinisial M yang bertugas di , meskipun sampai sekarang belum ada titik terang.

“Saat ini masih proses pengumpulan bukti-bukti dan untuk saksi-saksi sudah ada 10 sampai 15 orang yang kami periksa termasuk suami korban, namun belum ada satupun yang mengarah pada salah satu tersangka dalam kasus ini,” pungkasnya.

Baca: Istri Pegawai Dishub Pamekasan Ditemukan Tak Bernyawa

Senin (29/1/2018), menjadi korban pembunuhan geng rampok saat tinggal sendiri di rumahnya di saat suami korban dan anak laki-laki satu-satunya sedang bekerja. Dari hasil otopsi, korban diduga melawan saat rampok meminta barang berharga milik korban ketika masuk ke rumahnya, karena ditemui beberapa luka, termasuk bekas luka goresan cincin di jarinya.

Geng rampok juga berhasil membawa barang berharga milik korban, salah satunya emas seberat 2 ons dan uang Rp 17 juta yang disimpan di lemarinya juga raib. Emas tersebut bukan termasuk cincin dan gelang yang dipakai korban. (Marzukiy/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.