Presiden Joko Widodo Akan Kunjungi Pengungsi Rohingya di Bangladesh

Presiden Joko Widodo Akan Kunjungi Pengungsi Rohingya di Bangladesh
Pengungsi Rohingya di Bangladesh (Foto. Tirto)

PortalMadura.Com, Jakarta – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan mengunjungi pengungsi Rohingya yang ada di Bangladesh pekan depan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kunjungan ini nantinya akan dilakukan Presiden Joko Widodo di sela-sela kunjungannya ke Bangladesh pada 27-28 Januari 2018.

“Saya berkoordinasi dengan Sekretaris Militer Presiden, Sekretaris Kabinet, dan Kepala Sekretariat Presiden untuk menghitung waktunya berapa jam dari satu titik ke titik yang lain, dan sebagainya,” ujar Menteri Retno, Kamis (18/1/2018), dilansir Anadolu.

Meski demikian, Menteri Retno enggan menjelaskan apakah nantinya kunjungan presiden tersebut juga akan membawa bantuan lagi atau tidak, lantaran waktu kunjungan yang sangat singkat.

“Kita lihat nanti, semuanya sedang dihitung,” tambah dia.

Selain ke Bangladesh, Presiden Joko Widodo juga akan mengunjungi 4 negara lainnya, yakni Sri Lanka, Pakistan, Afghanistan, dan India. Menteri Retno menyatakan kunjungan tersebut untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan investasi.

“Dagangan kita dengan mereka cukup besar dan terus bertambah, tidak hanya menyangkut barang-barang yang sifatnya primer seperti batubara, CPO, dan sebagainya. Dengan Bangladesh kita sudah berturut-turut mengekspor 150-250 gerbong kereta api,” tambah dia.

Sementara kunjungan ke India pada 25-26 Januari, Presiden Joko Widodo akan menghadiri ASEAN India Summit.

Menteri Retno menambahkan, kunjungan ke Afghanistan untuk memenuhi permintaan pemerintah setempat agar Indonesia membantu berperan dalam membangun perdamaian di sana.

“Bagaimana kita mempersiapkan apabila perdamaian itu sudah tiba, dengan memberikan bantuan berupa training, kemudian pertukaran ulama-ulama,” pungkas Menteri Retno.(AA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses