Presiden : TNI Harus Dukung Politik Negara

Avatar of PortalMadura.Com
Presiden : TNI Harus Dukung Politik Negara
Kendaraan TNI

PortalMadura.Com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, perlunya untuk membangun kekuatan pertahanan. Indonesia harus memenuhi kebutuhan alutsista secara terpadu, baik di laut, udara, maupun darat.

Hal tersebut diungkapkan Jokowi, dalam rapat pimpinan yang berlangsung di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (16/12/2015).

Saat ini, sambungnya, hampir semua negara berlomba-lomba untuk memajukan teknologi pertahanannya.
“Kita harus melakukan upaya membangun postur pertahanan TNI yang kokoh, yang semakin kokoh, alutsista yang semakin lengkap dan semakin modern,” katanya.

Menurutnya, modernisasi teknologi pertahanan harus dilakukan untuk mengimbangi kemajuan jaman. Bangsa Indonesia harus mewujudkan kemandirian pertahanan dengan mengurangi ketergantungan kepada impor kebutuhan-kebutuhan pertahanan melalui pengembangan industri pertahanan nasional kita.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga meminta kepada seluruh pimpinan, seluruh prajurit TNI untuk meningkatkan kapasitas sebagai TNI yang profesional. “Sebagai tentara profesional, prajurit TNI harus terlatih,” tegasnya.

“Tadi juga sudah disampaikan oleh Panglima TNI, tidak terlibat dalam politik praktis, tetapi terus mendukung kebijakan , karena politik TNI adalah politik negara. Sehingga TNI harus berpijak pada kebijakan negara, karena semua yang dilakukan negara itu adalah untuk rakyat,” tegasnya.

Presiden juga mengingatkan, bahwa rantai komando TNI harus ditegakkan. “Hanya satu komando, tidak ke mana-mana. Tegak lurus, loyalitas, ketaatan pada perintah presiden sebagai panglima tertinggi TNI,” ujarnya.

Deradikalisasi

Sementara itu menyinggung masalah terorisme, mengemukakan, sebagaimana yang dialami oleh hampir semua negara. Setiap ia bertemu dalam konferensi-konferensi internasional dengan kepala negara, prioritas nomor satu selalu semua negara sekarang ini adalah terorisme.

“Selalu disampaikan ISIS (Islamic State on Iraqi and Syriah), selalu ke sana,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Presiden meminta agar di dalam negeri juga harus mulai konsentrasi di masalah ini. Ia mengingatkan, kalau kita tidak hati-hati, terorisme, ISIS betul-betul bisa menjadi sebuah ancaman yang nyata.

“Di lingkungan baik di propinsi, kabupaten, di kota, harus dimulai penyampaian. Jika kita tidak hati-hati, kalau kita tidak deteksi secara dini, kita tidak sampaikan pada masyarakat betapa bahayanya ini, kalau nanti menjadi sebuah kenyataan yang terlambat, salah besar kita,” tuturnya.

Presiden mengingatkan agar TNI berhati-hati. Ia meminta pendataan, pendampingan, dan langkah-langkah yang konkret, langkah-langkah terobosan untuk melakukan deradikalisasi harus terus-menerus dilakukan dengan menggunakan pendekatan-pendekatan keamanan, baik yang hard approach maupun yang soft approach, pendekatan agama, pendekatan budaya.

Rapat Pimpinan TNI yang mengambil tema “Meningkatkan loyalitas, moralitas dan integritas sebagai landasan dalam mewujudkan TNI yang kuat, hebat, profesional dan dicintai rakyat” itu dihadiri oleh Menko Polhukam Luhut B Panjaitan, Menlu Retno Marsudi.

Selain itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Mentan Andi Amran Sulaiman, KSAD Jenderal TNI Mulyono, KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna, dan KSAL Laksamana TNI Ade Supandi.(setkab.go.id)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.