Program Hibah Tak Terealisasi, Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumenep Layak Dicopot

Avatar of PortalMadura.com
Program Hibah Tak Terealisasi, Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumenep Layak Dicopot
Mahasurya Sumenep melakukan audiensi ke Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumenep (Foto : Samsul Arifin)

PortalMadura.Com, – Sejumlah aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya) Sumenep, Madura, Jawa Timur, menuding kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Edy Sutrisno tidak mampu memimpin Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Pasalnya, program bantuan hibah sebesar Rp 5 miliar itu tidak terealisasi secama maksimal, bahkan hanya 11 persen. Padahal, saat ini sudah memasuki akhir tahun anggaran.

“Hasil investigasi kami di bawah, program bantuan hibah baru terealisasi 11 persen. Itu pun hanya secara administrasi saja, belum pemberian dana hibah itu pada penerima manfaat,” kata koordinator Mahasurya, Bisri Gie, usai melakukan audiensi di ruangan kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumenep, Kamis (30/11/2017).

Sesuai penuturan Edy Sutrisno, lanjutnya, tidak terealisasinya program bantuan hibah kepada sejumlah kelompok itu lantaran adanya perubahan nomenklatur nama dinas, dari Dinas Peternakan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan. Padahal, tidak sedikit dinas di SOPD Sumenep ini yang berubah nama, namun program di dinas tersebut tetap terealisasi dengan baik.

“Ini kan tergantung pada kemampuan dari pribadi pimpinan OPD tersebut. Lebih baik diganti saja pada yang lebih mampu. Sangat disayangkan ketika ada anggaran tapi tidak direalisasikan dengan baik,” ucapnya.

Lebih lanjut ia menerangkan, sebentar lagi sudah masuk pada bulan Desember. Artinya sudah masuk pada akhir tahun anggaran. Dipastikan program bantuan hibah itu tidak akan terealisasi dengan maksimal sehingga dana miliaran rupiah itu akan dikembalikan lagi pada kas daerah. Sementara, para kelompok masyarakat sudah menunggu realisasi program tersebut.

“Sangat disayangkan, dengan alasan perubahan nomenklatur, program tersebut tidak direalisasikan dan sebagai konsekuensinya harus dikembalikan pada kas daerah,” sesalnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumenep, Edy Sutrisno tidak mau berkomentar atas persoalan tersebut. Ia hanya menyampaikan bahwa dirinya telah menyampaikan kepada mahasiswa.

“Jawabannya sama dengan apa yang saya sampaikan kepada mahasiswa tadi,” jelas Edy Sutrisno sambil bergegas naik ke mobil dinasnya. (Arifin/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.