PortalMadura.Com, Sumenep – Puluhan organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Aliansi Rakyat Menggugat (Geram) melakukan aksi demo di Kantor DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, Selasa (13/6/2017).
Mereka berangkat dari taman bunga (TB) dengan cara aksi tutup mulut dan membawa poster bertuliskan “DPRD Jangan Seperti Preman”. Mereka menuntut DPRD Sumenep agar segera mencaput peraturan daerah (Perda) no 02 Tahun 2012 tentang restribusi jasa umum yang dinilai tidak jelas.
Selain itu, pemerintah didesak bertindak tegas terhadap parkir yang diduga liar, seperrti jalan Diponegoro, serta meminta menyediakan fasilitas parkir. Selama ini, parkir memakai fasilitas umum.
“Perda itu tidak jelas mekanismenya, sehingga merugikan rakyat,” kata korlap aksi, Gupong Sri Gandhi, saat ditemui Ketua Komisi III DPRD Sumenep.
Gupong menuding, terindikasi tujuh lokasi pungutan liar parkir terjadi di Sumenep. Dan juga diduga ada setoran kepada pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep.
“Kami meminta agar ada kejelasan rest area parkir sehingga masyarakat tidak sembarangan parkir. Dan atas dugaan adanya setoran, kami meminta untuk segera ditindak lanjuti,” katanya.
Sementara, Ketua Komisi III DPRD Sumenep, Dul Siam, mengaku akan menindaklanjuti tuntutan mahasiswa.
“Aspirasi mahasiswa itu, juga menjadi keinginan Komisi III. Adanya dugaan kebocoran, juga menjadi atensi kita,” janjinya.(Bahri/Har)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
