PortalMadura.Com, Sampang – Garam rakyat di wilayah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur tetap tak terserap oleh PT Garam.
Padahal, dana Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diterima PT Garam mencapai Rp300 miliar.
“Sisa musim kemarau kemarin di desa kami mencapai ribuan ton, saya saja di rumah masih punya sekitar 600 ton,” kata Abd Muid, salah seorang petani garam, Kamis (7/4/2016).
Akibatnya, banyak tumpukan garam milik petani sisa panen musim kemarau tahun 2015 yang mencapai ribuan ton di Desa Disanah, Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang.
Menurut Muid, pada tahun 2015 PT Garam hanya bisa menyerap sekitar 25 persen garam petani di Desa Disanah. Sisanya sekitar 75 persen masih menumpuk di beberapa gudang milik petani.
“Untuk harga KW 3 per ton Rp260 ribu, KW 2 seharga Rp320- Rp340 ribu per Ton, KW 1 mencapai Rp400 ribu per Ton, itu lain upah kuli, transportasi kapal dan truck. Jadi kalau dijual selain ke PT kita rugi,” katanya.
Sementara, Ketua Tim Penyerapan PT Garam di Sampang, Samsul Bahri berjanji akan segera melakukan penyerapan sisa panen garam tahun 2015.
“Tidak harus menunggu produksi yang 2016, stok yang ada dipetani pun insyaallah bulan ini mulai kita serap dengan dana PMN,” janjinya.
Sekedar diketahui, PT Garam mendapatkan kucuran dana sebesar Rp 300 miliar, dan dari dana tersebut Rp206 miliar khusus untuk menyerap garam.(lora/choir)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
