PT LIB Semena-mena Rubah Regulasi, Presiden MU Curigai Ada Titipan Klub

Avatar of PortalMadura.Com
PT LIB Semena-mena Rubah Regulasi, Presiden MU Curigai Ada Titipan Klub
ist. Achsanul Qosasi

PortalMadura.Com, Pamekasan- PT. Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi merubah peraturan tentang penangguhan implementasi regulasi pemain U-23 Go-jek Traveloka Liga 1 2017 sebagaimana surat nomor 155/LIB/VI/2017 yang diterima menejemen tertanggal 29 Juni 2017.

PT LIB beralasan bahwa penangguhan regulasi itu menyusul tidak adanya proses seleksi untuk pemain karena skuat tim nasional untuk SEA GAME 2017 dan AFC U-23 Championship 2018 Qualifiers Group H telah didaftarkan ke AFC.

Aspek fairness kompetisi menjadi alasannya, mengingat jumlah pemain yang diambil dari masing-masing klub tidak merata dan menjaga kualitas dan popularitas akibat dari dipanggilnya pemain terbaik U-23 ke tim nasional.

“Enak sekali ya merubah peraturan kompetisi. Boleh diubah kapan saja. Atau jangan-jangan karena klub milik mereka pemainnya sedang dipake timnas U22. Untuk apa Klub mengotrak 27 pemain? Mubazir,” ketus Presiden , Achsanul Qosasi, Kamis (29/6/2017).

Sebelum kompetisi dimulai, PT LIB mewajibkan setiap klub memainkan tiga pemain U-22 selama 45 menit pertama guna mencetak pemain muda profesional. Sehingga, klub peserta Liga 1 berbondong-bondong memburu pemain muda tersebut untuk memenuhi regulasi yang ada.

“Regulasinya kan sudah disahkan sejak awal. Ada pengaturan jika pemainnya dipanggil Timnas. Pasal 31 mengatur jelas tentang pemain dan secata spesifik di ayat 4 mengatur jelas tentang pemain jika dipanggil timnas,” tambah pria asal Sumenep ini.

Adanya regulasi memainkan tiga pemain U-22 selama 45 menit tersebut, lanjut dia, membuat banyak klub membuang pemain senior profesional lantaran hanya untuk mengikuti regulasi baru di pentas sepak bola tertinggi Indonesia tersebut.

“Banyak klub sudah membuang pemain di atas 22 tahun yang masih potensial dan diganti dengan pemain muda. Sekarang diubah lagi dengan hanya selembar surat tanpa diskusi dengan klub. Tarkam saja tidak seperti ini, ” tegasnya.

Ia meyakini jika terbitnya regulasi susulan ini tidak semua klub merespon baik, sebab tidak pernah ada diskusi sebelumnya. Bahkan, hanya akan menjadi polemik akibat adanya indikasi keberpihakan kepada salah satu klub. (Marzukiy/Har)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.