PortalMadura.Com, Jakarta – Pemerintah memprediksi puncak konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada lebaran 1440 H terjadi pada H-5 dan jenis BBM yang paling banyak dikonsumsi jenis bensin (gasoline).
“Berdasarkan data empiris sepertinya konsumsi gasoline paling tinggi di H-5 Lebaran, yaitu 31 Mei,” kata Koordinator Posko Nasional Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana, dalam siaran persnya, Selasa.
Konsumsi gasoline diperkirakan akan meningkat hingga 137 ribu kilo liter (KL). Sebaliknya, pada periode yang sama suplai solar (gasoil) akan mengalami penurunan lantaran mulai diberlakukannya pembatasan angkutan barang.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto membeberkan proyeksi jumlah konsumsi BBM.
Menurut dia, konsumsi premium naik 10,1 persen atau 35.093 KL dari kondisi normal, yaitu 31.870 KL, pertalite naik 16 persen persen atau 57.933 KL dari 49.943 KL, pertamax atau AKR 92 naik 32,5 persen atau 13.578 KL dari 10.248 KL.
Sedangkan avtur naik 8,3 persen atau 13.414 KL dari 14.542 KL, dan pertamax turbo naik 14,2 persen atau 602 KL dari 532 KL.
“Sementara untuk jenis gasoil, seperti solar turun 11 persen atau 34,552 KL dari konsumsi normal sebanyak 38.824 KL,” ujar Djoko.
Secara umum, rata-rata kenaikan gasoline naik 15,8 persen menjadi 107.206 KL dan gasoil turun 10,4 persen jadi 36.226 KL.
Menurut dia, meski ada kenaikan konsumsi, stok BBM dia pastikan aman.
Pemerintah mengamankan pasokan BBM serta mempersiapkan pengelolaan distribusi dengan baik, salah satunya dengan membentuk posko satuan tugas (satgas) khusus BBM di kantor pusat dan daerah untuk mempertahankan ketahanan stok BBM selama periode Lebaran. dilaporkan Anadolu Agency, Selasa (14/5/2019).
Pemerintah meningkatkan distribusi BBM melalui penambahan armada mobil tangki, penyiapan kantong BBM, penyiapan produk BBK dalam kemasan serta kehandalan fasilitas pelayanan selama 24 jam.
“Dispanser yang ada di SPBU di tol-tol baru harap juga segera dipasang nozzle,” ungkap Djoko.
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
