PortalMadura.Com, Sumenep – SDN Pandian V Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar pisah kenang bagi 17 anak yang dinyatakan lulus seratus persen di tahun ajaran 2018/2019, Rabu (19/6/2019).
Dengan mengenakan pakaian adat, para siswa kelas enam diantar menggunakan odong-odong menuju gedung Ki Hajar Dewantara, Sumenep, Jl. Trunojoyo.
Beragam pentas seni andalan pun ditampilkan untuk memeriahkan kegiatan tersebut. Di antaranya, tari Muang Sangkal, Sari Tilawah Quran, paduan suara SDN Pandian V, musikalisasi puisi dari perwakilan kelas enam, tari cebbing masola, musik perkusi atau Ul Daul dan drama musikal yang pernah mendapat juara tiga pada ajang Kejuaraan Pentas Seni Tradisional se Jawa Timur di Malang.
Anak dari dewan guru juga turut mewarnai acara tersebut dengan membawakan sejumlah lagu pada grand opening pisah kenang kelas 6 ini.
Kepala Sekolah SDN Pandian V Sumenep, Sahlatun, S.Pd.SD, menjelaskan, acara pisah kenang merupakan kali pertama yang dilakukan di luar sekolah.
“Sebelumnya, perpisahan ini dilaksanakan di halaman sekolah saja. Karena anak-anak punya talenta di musik Ul Daul dan ingin melaksanakan pisah kenang, jadi kita kawal mereka untuk mewujudkannya,” katanya.
Pada kesempatan ini, Ia berpesan kepada para siswa yang telah dinyatakan lulus tanggal 12 Juni 2019 agar terus meraih mimpi dan cita-citanya di jenjang sekolah yang lebih tinggi baik SMP maupun Madrasah Tsanawiyah.
“Jangan hanya bangga dengan nilai yang sudah didapat teruslah berupaya untuk mendapatkan prestasi yang lebih bagus lagi. Selain itu, segala hal yang diterima selama di sekolah terutama kebiasaan yang baik, teruslah dilaksanakan,” pintanya.
Di momen tersebut, pihaknya juga memberikan penghargaan kepada tiga siswa kelas enam yang berprestasi.
Selain berharap siswa-siswi SDN Pandian V semakin berprestasi, terus membawa nama baik sekolah di mana pun berada bagi yang lulus, juga dengan digelarnya kegiatan ini akan mengangkat PPDB yang akan dilaksanakan pada tahun ajaran 2019/2020 nanti.
Perwakilan siswa kelas enam, Nana, mengungkapkan rasa bahagia dan sedihnya mengingat keakraban yang terjalin selama enam tahun lamanya dan telah menjadi keluarga kedua harus berpisah.
Namun, ia sadar kegiatan pisah kenang tersebut bukanlah akhir dari segalanya tetapi merupakan awal dalam meraih mimpi dan cita-citanya.
“Karena pisah kenang ini adalah awal untuk meraih mimpi-mimpi dan kesuksesan yang akan kita raih bersama. Mimpi itu jangan dianggap hanya sekadar mimpi tapi harus diperjuangkan sekuat tenaga dengan kemampuan kita,” terangnya.
Ia mengajak teman-teman sejawatnya agar mempersiapkan kemampuan dan mental untuk terus maju meraih mimpi mereka serta meminta doa restu kepada para dewan guru agar menjadi orang sukses dan berguna bagi agama, bangsa, dan negara.
“Bapak, Ibu guru sertakan doa-mu untuk kami. Untuk teman-teman tercinta semoga persahabatan kita akan menjadi persahabatan yang sangat abadi di mana pun kita berada. Mari kita jaga nama baik keluarga, nama baik pribadi, nama baik sekolah kita SDN Pandian V,” ucapnya.
Mewakili teman-temannya, Ia meminta maaf dan terima kasih kepada para dewan guru yang telah mendidik mereka selama menduduki bangku sekolah dasar Pandian V.
Para siswa kelas 6 dan wali murid juga memberikan sejumlah kenang-kenangan kepada SDN Pandian V sebagai bentuk rasa terima kasih mereka.
Pisah kenang tersebut diakhiri dengan pelepasan atribut SD oleh kepala sekolah kepada dua anak perwakilan dari kelas 6 sebagai tanda berakhirnya masa sekolah di SDN Pandian V sebelum prosesi pengalungan gordon bagi seluruh siswa kelas 6.(*)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
