Ragukan Hasil Survei, Tidak Akan Berbanding Lurus dengan Perolehan Suara Pilkada

Avatar of PortalMadura.Com
Ragukan Hasil Survei, Tidak Akan Berbanding Lurus dengan Perolehan Suara Pilkada
Indra Wahyudi dan Nurus Salam

PortalMadura.Com, – Salah seorang politisi Partai Demokrat Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Indra Wahyudi meragukan hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga yang mengklaim incumbent ada diurutan teratas.

“Saya meragukan hasil survei itu. Memang, kajian akademik itu penting, tetapi tidak akan berbanding lurus dengan fakta perolehan suara pada hari H Pilkada nanti,” tegas Indra sapaan akrab Indra Wahyudi, pada PortalMadura.Com, Selasa (16/6/2015).

Ia mencontohkan, pengalaman dirinya pada proses Pileg 2014, tak satupun hasil survei itu yang mengklaim bahwa dirinya akan mendapatkan suara signifikan. “Faktanya, saya mampu meraup suara terbanyak diinternal Demokrat. Padahal, dalam survei saya tidak masuk,” ujarnya.

Proses politik, sambungnya, sangat dinamis, sehingga tidak menjadi rujukan utama bagi seseorang bisa menang pada Pilkada mendatang, meski hasil survei saat ini ada diposisi teratas.

Menurut dia, hasil survei itu bisa saja hanya untuk menaikkan popularitas seseorang yang tujuannya untuk menjadi trending topik, sehingga ujung-ujungnya agar mendapatkan suara dari rakyat.

“Jadi, bukan sebuah jaminan seseorang akan menang. Karena faktanya tidak berbanding lurus dengan suara hati masyarakat,” tandasnya.

Sementara, politisi Gerindra Sumenep, Nurus Salam menyampaikan hal senada. “Saya tidak dalam mengkritisi hasil survei pada incumbent. Yang saya fahami, hasil survei itu tidak akan berbanding lurus dengan fakta dilapangan,” katanya.

Meski diakui, ada hasil survei yang sesuai dengan kenyataan, tetapi ada hasil survei yang justru diluar dugaan sebelumnya. “Contohnya, kenapa proses Pilkada di DKI dimenangkan pak Jokowi pada waktu itu, padahal mayoritas hasil survei akan dimenangkan lawan politik Jokowi?,” tandasnya.

Sumber lain menyebutkan, salah satu lembaga survei pertanggal 17 Mei 2015, elektabilitas calon bupati dengan 600 sampel responden dengan margin eror 4 persen menyebutkan, bahwa Busyro Karim diposisi 35,5 persen, Zainal Abidin 21,3 persen, HM Sahnan 9,8 persen, Azasi Hasan 8 persen dan Soengkono Sidik 4 persen.

Sedangkan elektabilitas calon wakil bupati Achmad Fauzi 26,3 persen, Nyai Dewi Kholifah 22,8 persen, Ilyasi Siraj 12 persen, dan Unai Ali Hisyam 8,8 persen.(hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.