Rasakan Nikmatnya Bercinta, Anak SMP Hamil 2 Bulan

Avatar of PortalMadura.Com
anak smp hamil
ilustrasi anak smp hamil

PortalMadura.Com, – STF (14), Salah satu siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Ambunten, Sumenep, mengalami defresi berat, korban sempat pingsan disekolahnya, serta tubuhnya kejang-kejang. Akibatnya pihak sekolah menghuhubungi orang tuanya dan korban dilarikan ke Puskesmas Ambunten.

Setelah diperiksa petugas Puskesmas, pada tubuh korban tidak ditemukan gejala penyakit apapun, kondisi tubuh korban dinyatakan baik-baik saja. Petugas yang sudah faham dengan gejala korban, langsung memanggil orang tuanya ke ruangan tertutup dan menyampaikan jika putrinya dalam keadaan hamil.

“Waktu kami memeriksa korban, tidak ada tanda-tanda kalau dia menderita suatu penyakit, tapi setelah saya pegang perutnya, ternyata ada gerakan seperti janin,” kata salah seorang perawat Puskesmas Ambunten yang tidak mau namanya ditulis.

Dikatakan, kandungan dalam perut korban diperkirakan sudah berumur 2-3 bulan, dan biasanya pada usia kandungan seperti itu, ibu bayi akan mengalami mual-mual serta muntah-muntah. Hal itu dikarenakan umur kandungan masih labil.

“Kalau umur kandungan masih berkisar anatara 2-3 bulan, si ibu akan muntah-muntah dan pusing, jadi wajar jika ibu bayi sempat pingsan,” imbuhnya.

Imformasi dilapangan menyebutkan, korban yang masih duduk dibangku kelas II sebuah sekolah menengah pertama di Ambunten diketahui belum memiliki suami, dan korban masih tercatat sebagai siswa aktif. Ada kemungkinan korban menjalin hubungan intim baik dengan pacar maupun teman sekolahnya, sehingga yang bersangkutan hamil diluar nikah.

“Biasa anak sekarang, pacaran terus cabe-cebean hingga kebablasan begini, kalau sudah begini siapa yang repot,” kata Erfan (40), famili korban, saat dihubungi melaui telepon selulernya, Kamis (11/9/2014).

Keluarga korban akan melakukan pendekatan persuasif terhadap korban, sehingga korban berani ngomong secara terus terang, siapa lelaki yang telah menanam benih diperutnya. Selanjutnya pihak keluarga korban akan mendatangi keluarga pelaku dan akan meminta pertanggungjawabannya, namun jika keluarga pelaku tidak mau, keluarga korban akan menyelesaikannya kasus tersebut lewat jalur hukum.

“Kadung nasi sudah menjadi bubur, keluarga kami nantinya akan mendatangi keluarga pelaku secara baik-baik, dan kami akan meminta pertanggungjawabannya, jika tidak respon positif ya mau bagaimana lagi, mungkin kami akan melangkah ke jalur hukum,” pungkasnya.(dien/htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.