Realisasi Tidak Jelas, BOP Dipertanyakan

Avatar of PortalMadura.Com
ilustrasi Bantuan Operasional Pendidikan (BOP)
ilustrasi

PortalMadura.Com, – Sejumlah tokoh masyarakat (Tomas) Dusun Talang Laok, Desa Talang, Kecamatan Saronggi, Sumenep, Madura, Jawa Timur mempertanyakan realisasi () yang diterima oleh Madrasah Diniyah (Madin) Nurul Ummah sebesar Rp 10 juta.

Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dari APBN yang sudah cair awal Agustus 2014, hingga saat ini belum terealisasi, bahkan kepala sekolah maupun pelindung mengaku tidak tahu dana bantuan itu.

“Kami tidak tahu Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dari kementerian agama (Kemenag) Sumenep, direalisasikan untuk apa, yang kami dengar MD Nurul Ummah dapat bantuan 10 juta rupiah. Selebihnya kami tidak tahu direalisasikan kemana,” kata Abu Rikso, tokoh masyarakat setempat.

Menurutnya, dana bantuan dari APBN yang dicairkan melalui Kemenag Sumenep sudah diterima awal Agustus 2014, tapi bantuan tersebut hingga saat ini belum direalisasikan. Hal itu terlihat dari gedung sekolah swasta itu yang sama sekali belum ada perubahan.

“Sama sekali belum ada perubahan, temboknya masih tetap tidak ada pengecatan atau hal lainnya juga tidak ada yang berubah,” timpal Moh. Suli, tokoh masyarakat setempat.

Seharusnya lanjut Suli, Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) yang diterima lembaga MD langsung direalisasikan. Sehingga tidak menimbulkan kecurigaan atau prasangka yang kurang baik dikalangan masyarakat.

Bahkan masyarakat yang terlanjur tahu ada bantuan turun untuk MD Nurul Ummah, menduga dana tersebut ditilep oleh pengelola lembaga. Sehingga bantuan sebesar Rp 10 juta tidak kunjung terealisasi.

Suyyidi, pelindung MD Nurul Ummah yang sekaligus Kepala Dusun Talang Laok, Desa Talang, Kecamatan Saronggi, Sumenep, juga mengaku tidak tahu soal Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) itu. Sebab, selama ini masih belum ada musyawarah  diinternal kepengurusan lembaga Nurul Umah, terkait dana bantuan tersebut.

“Benar mas, kami tidak tahu jika lembaga kami dapat bantuan dari pemerintah, jika kami memang tahu tidak mungkin ditutup-tutupi,” katanya.

Hal senada juga dilontarkan Suhri, Kepala Sekolah MD Nurul Ummah, pihaknya juga mengaku tidak mengetahui soal Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dari pemereintah. Ada kemungkinan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) diterima oleh kepala sekolah sebelumnya, sehingga pengurus lembaga ini tidak ada yang tahu.

“Saya juga tidak tahu soal program itu. Karena saya tidak pernah menerimanya, makanya supaya lebih jelas, silahkan tanya langsung kepada kepala yang lama. Soalnya saya baru menjabat sejak tahun ajaran baru kemarin,” terangnya

Sementara Kepala Seksi Kopontren Kemenag Sumenap, Mustamik masih belum bisa dikofirmasi, karena yang bersangkutan sedang rapat di Surabaya. ”Ke Surabaya mas, masih belum datang,” kata salah satu stafnya.(dein/htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.