PortalMadura.Com, Sampang – Sedikitnya dua ribu petani garam asal Madura yang rencananya akan menggelar unjuk rasa di akses Jembatan Suramadu pada Rabu (24/7/2019) dikabarkan gagal.
Mereka memilih mengikuti janji Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang akan berkomunikasi langsung dengan Presiden RI, Joko Widodo sehubungan dengan anjloknya garam petani Madura.
“Ya, dipastikan gagal karena baru sekarang Gubernur Jatim mau turun ke lapangan untuk mengecek kondisi di bawah,” kata Ketua Forum Petani Garam Madura (FPGM) di Sampang, Moh. Yanto, Selasa (23/7/2019).
Para petani garam, kata Yanto, memberikan waktu selama 10 hari kepada pemerintah untuk mengabulkan permintaan pembenahan harga garam petani. Jika proses tersebut tidak berjalan seperti yang diharapkan, pihaknya bakal melanjutkan aksi unjuk rasa.
“Jika hasilnya tidak memuaskan, demo akan kami lakukan agar pemerintah mengetahui jika ada gejolak di bawah,” ujarnya.
Unjuk rasa yang akan dilakukan para petani garam Madura tersebut akibat harga garam petani mengalami menurunan yang sangat signifikan dibandingkan tahun 2018.
Harga garam kualitas satu (KW 1) pada tahun 2018 mencapai Rp 80 ribu per karung. Namun pada tahun 2019 ini hanya Rp 22 ribu per karung.(*)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
