Resensi Buku – Bebaskan Imajinasimu

Avatar of PortalMadura.Com
Resensi Buku - Bebaskan Imajinasimu
Buku Hujan Pertama Untuk Aysila

PortalMadura.Com – Berimajinasi. Albert Einstein berasumsi bahwa, “imajinasi jauh lebih penting dari pada ilmu pengetahuan”. Cukup dengan berimajinasi, maka apa yang diimajinasikan akan menjadi nyata. Cogito ergo sum. Aku berpikir maka aku ada. Bagi penulis fiksi, berimajinasi bukanlah hal yang hanya sekedar berangan-angan. Melainkan, menurut Sartre, “membangun dunia beserta keseluruhan simbol-simbol ideologi, emosi, ambisi, benturan, bahkan religi”.

Imajinasi seorang penulis ialah yang mampu menerabaskan diri penulis kepada diri semesta.Seperti halnya Pramoedya Ananta Toer yang dibui ditempat terpencil, akan tetapi mampu membawa imajinasinya menembus dunia melalui karya-karya kreatifnya, bukan dengan angan-angan atau igauannya belaka.

Penulis yang menyuguhkan karya fiksi dengan imajinasi berkhayalakan memiliki sensasi yang berbeda dengan penulis yang menyuguhkan karya fiksi dengan imajinasi berpikir. Seperti halnya roti tawar yang dilapisi dengan coklat didalamnya, dengan roti tawar yang tanpa dilapisi satupun lapisan akan tetapi dihidangkan dengan secangkir susu coklat hangat. Sehingga, akan sangat kentara sekali karya yang dituliskan dari imajinasi yang khayalan dengan karya yang dituliskan dari imajinasi yang berpikir.

Dalam buku ini, Edi AH Iyubenu menggunakan gaya surealis pada sebagian besar cerpen-cerpennya, dan sebagian lainnya tidak. Melalui cerpen ini penulis ingin membuktikan kepada pembaca bahwa sebuah karya akan lebih mempesona jika disuguhkan dengan imajinasi yang berpikir. Penulis memberlakukan tulisan-tulisannya seperti halnya dia sedang bersolek.

Edi sangat memperhatikan sekali akan seluk-beluk tulisannya. Dia seolah-olah sedang mengukir pahatan disetiap katanya. Kemudian, memberikan polesan yang matching dengan pahatan-pahatannya.

Buku yang berisikan 184 halaman ini sangat cocok untuk remaja yang menjelang dewasa. Karena kebanyakan cerpen-cerpen dari buku ini menceritakan tentang kisah romance. Dalam buku kumpulan cerpen ini, Edi sering kali menggunakan nama tokoh Aysila sebagai tokoh utama dari setiap kisah yang berbeda. Meskipun memiliki kesamaan nama tokoh, akan tetapi karakter dari Aysila berbeda-beda. Sangat jarang sekali kita temukan buku kumpulan cerpen yang memiliki kesamaan nama tokoh disetiap cerpen-cerpennya.

Mungkin setelah pembaca selesai membaca buku ini, akan timbul pertanyaan dibenak pembaca akan alasan mengapa Edi sering kali menggunakan nama Aysila disetiap karya-karyanya. Apa mungkin sosok Aysila adalah seseorang yang sangat membekas dihati penulis atau hanya sebatas imajinasi belaka. Entahlah, hanya penulis danTuhan yang mengetahuinya.

Buku Hujan Pertama untuk Aysila yang notabene edisi pertama ini, mampu memberikan candu kepada pembaca. Sehingga pembaca tidak dapat berhenti membaca. Dikarenakan selalu saja ada hal yang membuat pembaca terhipnotis dan memaksa pembaca untuk tetap hanyut dalam alunan-alunan syahdu Aysila. Selain itu, buku ini disertai dengan gambar ilustrasi disetiap cerpennya. Hal itu sangat membantu pembaca untuk lebih menikmati akan kisah yang telah penulis hidangkan. Dan juga cerpen-cerpen ini menggunakan kata-kata yang sederhana dan mudah untuk dipahami oleh pembaca.

Menggunakan kesamaan nama tokoh dalam cerpen yang berbeda akan menimbulkan kesulitan tersendiri bagi pembaca untukmenyelami alunan kisah yang telah penulis suguhkan. Dengan kata lain, pembaca tidak bisa menemukan ciri khas dari masing-masing cerpen yang memiliki kesamaan nama tokoh meskipun memiliki karakter-karakter yang berbeda. Dan juga, buku inisangat tidak cocok untuk anak yang berusia dibawah 18 tahun, dikarenakan ada beberapa kata yang sangat senonoh untuk dicerna oleh anak yang berusia 18 tahun kebawah.

Bukan manusia namanya jika tidak memiliki celah.Karena ada banyak hal yang harus ditelaah. Mayoritas manusia memimpikan esok adalah hari yang cerah.Semoga segala hal yang telah kita mimpikan menjadi sesuatu yang barakah. (choir)

Judulbuku : “Hujan Pertama untuk Aysila”
Penulis : Edi AH Iyubenu
Penerbit : Diva Press
Cetakan : Maret 2015
Tebal : 184 halaman
ISBN : 978-602-7695-88-7

Pamekasan, 6 Juni 2015

Peresensi : Moh.Nashrullah Baisuni (YOUR B)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.