PortalMadura.Com, Sumenep – Bagi warga Desa Pinggir Papas, Desa Karanganyar dan Desa Palebunan, Kecamatan Kalianget, Sumenep, Madura, Jawa Timur, perayaan “Nyadhar” merupakan momen bersejarah yang harus dilaksanakan dua kali dalam setahun. Nyadhar merupakan hal sakral yang digelar setelah panen garam pertama dan puncak panen garam kedua.
Meski mereka harus bermalam di areal pemakaman Asta Buju' Gubang di Kampung Kolla, Desa Kebun Dadap Barat, Kecamatan Saronggi, Sumenep, warga tetap terlihat antusias demi merayakan nyadhar sebagai penghormatan pada Pangeran Anggasuto yang di makamkan di areal tersebut.
Pangeran Anggasuto, merupakan leluhur mereka yang diyakini orang pertama kali mengajari ilmu membudidaya garam. “Dua kali dalam setahun, kami harus menggelar nyadhar sebagai bentuk rasa syukur pada yang Maha Kuasa setelah panen garam,” kata Buk Kiftiye (50), warga Desa Pinggir Papas, saat ditemui di lokasi nyadhar, Sabtu (9/8/2014).
Hari ini (9/8) merupakan hari kedua setelah Nyadhar dilaksanakan sejak, Jumat (8/8/2014). Ribuan masyarakat tumplek bermalam, utamanya warga yang mempunyai peranan penting dalam perayaan nyadhar, seperti pemangku ritual.(dien/htn)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
