Rp350 Ribu, Puskesmas Batuputih Diduga ‘Pungli’ Pasien SPM

Avatar of PortalMadura.Com
Rp350 Ribu, Puskesmas Batuputih Diduga 'Pungli' Pasien SPM
ilustrasi

PortalMadura.Com, – Pusat Kesehatan (Puskesmas) , Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur diduga meminta uang ‘Pungli' terhadap pasien ibu hamil yang berstatus warga kurang mampu sebesar Rp350 ribu.

“Uang itu, katanya untuk jaminan. Akan diberikan kembali kalau dari atas sudah cair. Kalau gak cair ya gak akan diberikan, karena Puskesmas bisa rugi,” kata salah seorang warga Batuputih Laok, Kecamatan Batuputih, Sumenep, Siti Romlah (24), menirukan petugas Puskesmas pada PortalMadura.Com, Selasa (19/4/2016).

Ia menjelaskan, pasien yang dimintai uang itu, bernama Sahnawiyah (24), warga Desa Batuputih Kenek. Pasien ini, bayinya keracunan kehamilan dan ibunya kelainan jantung. “Pasien masuk Puskesmas Sabtu malam (malam minggu). Keterangan tidak mampu (SPM) sudah dilengkapi,” terangnya.

Kejanggalan lainnya, pihak Puskesmas memaksa untuk menggunakan mobil ambulan saat akan di rujuk ke Rumah Sakit (RS) Sumenep, padahal keluarga pasien sudah mempersiapkan mobil atas bantuan pihak lain.

“Kenapa masih minta uang jaminan sebesar Rp350 ribu. Padahal, persyaratan SPM-nya (surat pernyataan miskin, red) sudah dilengkapi,” ujarnya.

Petugas yang berperan aktif dengan persoalan tersebut, yakni seorang perempuan, berinisial H, warga Desa Batuputih Laok.

Bahkan, ia juga mengaku sering menerima keluhan dari pasien yang hendak berobat ke . “Kejadian serupa dan keluhan lain selalu saya dengar. Kapan bisa diberantas,” katanya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep, dr. Fatoni, MSI menyalahkan petugas di Puskesmas Batuputih tersebut. “Itu tidak benar, silahkan catat namanya. Kalau minta uang jaminan, buatkan kuitansi,” ujarnya dengan nada geram.

Ia menjelaskan, semua obat untuk pasien kurang mampu yang menggunakan fasilitas SPM. “Semua obat sudah ditanggung oleh pemerintah,” tandasnya.(arifin/har)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.