PortalMadura.Com, Pamekasan – Puluhan mahasiswa dari Dewan Mahasiswa (Dema) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan, Madura, Jawa Timur melakukan aksi unjuk rasa kepada kantor bupati setempat, Senin (9/11/2015).
Ketua Dema STAIN Pamekasan, Ach. Hariyadi mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) harus ikut andil dalam memperbaiki negara Indonesia sebagaimana yang dicita-citakan para pahlawan terdahulu. Yakni, penegakan hukum, perbaikan ekonomi dan perbaikan sistem pemerintahan.
“Momentum hari pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November merupakan bukti sejarah bagaimana perjuangan para pahlawan dalam menancapkan bendera kemerdekaan untuk bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Di momentum hari pahlawan, harus menjadi ajang evaluasi dan introspeksi diri bagi pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan untuk membenahi kinerjanya, kemudian menyampaikan aspirasi mahasiswa kepada pemerintah pusat. Supaya, keinginan pejuang bangsa dirasakan oleh masyarakat akar rumput.
“Semangat juang para pahlawan mampu menyelamatkan rakyat dari kejamnya kolonialisme yang bertahun-tahun menguras kekayaan alam Indonesia dan merampas hak-hak rakyat. Kegigihan seperti ini harus dicontoh oleh pejabat saat ini,” tandasnya.
Aksi mahasiswa tersebut nyaris terjadi bentrok dengan aparat kepolisian lantaran bupati, wakil bupati dan ketua DPRD tak kunjung menemui mereka. Namun, emosi massa dapat ditahan dengan cara berorasi sampai meminta bupati keluar. Meski pada akhirnya para mahasiswa hanya ditemui oleh Ketua DPRD dan Sekretaris Daerah.
Sekda Pamekasan, Alwi Beiq menyampaikan, secara umum pihaknya sangat setuju atas apa yang menjadi aspirasi mahasiswa. Namun, untuk menyampaikan aspirasi itu kepada pemerintah pusat harus tertuang dalam surat pernyataan.
“Adik-adik mahasiswa ini kan berangkat dari lembaga resmi, silahkan buat surat pernyataan dan kami nanti akan tandatangani, kemudian akan disampaikan kepada pemerintah pusat,” jawabnya. (Marzukiy/choir)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
