PortalMadura.Com, Jakarta – Ivan Cahyadi, Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk., berbagi tentang strategi perusahaan untuk tetap relevan dan kompetitif meski telah beroperasi lebih dari 111 tahun di Indonesia. Sebagai bagian dari Philip Morris International (PMI), Sampoerna mengintegrasikan standar global dengan filosofi perusahaan yang disebut Falsafah Tiga Tangan, yang menekankan pada nilai tambah untuk seluruh pemangku kepentingan. Sampoerna terus memperkuat kolaborasi di berbagai level untuk mendukung ekosistem bisnis yang berkelanjutan.
Sampoerna juga berfokus pada pengembangan sumber daya manusia yang unggul untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain menjadi penghasil talenta yang berkontribusi di banyak afiliasi PMI global, Sampoerna memperkenalkan sistem meritokrasi yang memastikan kesempatan yang setara bagi semua karyawan untuk berkembang. Saat ini, 70 karyawan Sampoerna memegang posisi penting di berbagai afiliasi PMI di luar negeri, mencerminkan komitmen perusahaan terhadap pengembangan SDM berkualitas.
Untuk mendukung tujuan pertumbuhan ekonomi Indonesia, Sampoerna menerapkan prinsip keberlanjutan dalam setiap aktivitasnya melalui program “Sampoerna untuk Indonesia.” Program ini berfokus pada pengelolaan lingkungan, sosial, dan tata kelola, serta berkontribusi pada hilirisasi industri tembakau yang melibatkan lebih dari 22.000 petani tembakau dan cengkih lokal. Di sisi hilir, Sampoerna menciptakan lapangan pekerjaan untuk lebih dari 90.000 orang, mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Sampoerna juga berperan aktif dalam pemberdayaan UMKM melalui berbagai program seperti Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dan Sampoerna Retail Community (SRC). Program-program ini telah memberikan pelatihan dan dukungan kepada lebih dari 350.000 UMKM di Indonesia. Dengan digitalisasi dan pemberdayaan yang kuat, SRC berhasil meningkatkan operasional toko dan memperkuat kontribusi UMKM terhadap ekonomi nasional, yang tercermin dalam sumbangan 11,4% terhadap PDB Ritel nasional.