Selain Bentuk Mata, Ternyata Smartphone Juga Bisa Ubah Kebiasaan Manusia Berjalan

Avatar of PortalMadura.Com
Selain Bentuk Mata, Ternyata Smartphone Juga Bisa Ubah Kebiasaan Manusia Berjalan
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Saat ini sudah menjadi barang yang dimiliki kebanyakan orang dan tidak bisa terlepaskan. Selain untuk mempermudah komunikasi juga untuk posting di medsos, kirim email dan lain sebagainya.

Namun tanpa Anda sadari yang berlebihan dipercaya menjadi salah satu faktor pemicu perubahan bentuk mata manusia. Kini, smartphone juga disebut-sebut telah mengubah cara berjalan manusia.

Bagaimana tidak, smartphone digunakan dalam banyak kesempatan. Banyak orang tidak bisa lepas dari smartphone mereka, bahkan saat berjalan sekalipun.

Tidak sedikit orang yang menaiki atau menuruni tangga tampak berjalan membungkuk sambil melihat smartphone mereka. Tidak hanya itu, ada juga yang melihat smartphone sambil menyeberang jalan dan hal ini tentu sangat membahayakan.

Ternyata, menurut studi terbaru yang dilakukan peneliti Anglia Ruskin University Inggris, berjalan sambil membungkuk melihat smartphone bisa mengubah tubuh dalam bergerak.

Para peneliti memakai sensor gerak untuk merekam bagaimana tubuh responden bergerak seiring dengan penggunaan smartphone selama berjalan. Selain itu, peneliti juga memakai alat pelacak mata untuk mengukur pergerakan dan respons mata.

Untuk keperluan eksperimen, partisipan diminta berjalan dengan sebuah objek di depan mereka. Misalnya, trotoar yang harus dilangkahi. Pengujian dilakukan saat partisipan mengirim SMS, berbicara di telepon, maupun saat tidak menggunakan smartphone.

Menariknya, para peneliti menemukan bahwa jumlah waktu yang dihabiskan orang untuk melihat hambatan di jalan berkurang 61 persen saat partisipan sedang menggunakan smartphone. Tentunya, persentase tersebut lebih tinggi saat partisipan berkirim SMS dibandingkan saat ia menelepon.

“Kami mendapati penggunaan smartphone membuat orang lebih sedikit melihat ke jalan. Namun, di lapangan, kita menyesuaikan perilaku pencarian visual dan gaya berjalan kita sehingga bisa menangani hambatan statis dengan cara yang aman,” kata Dr Matthew Timmis, Dosen Senior Ilmu Olahraga dan Latihan di Univesity Anglia Ruskin.

Ia menambahkan, salah satu tindakan yang dilakukan pengguna smartphone untuk menangani hambatan di antaranya adalah melompat yang lamban dan berlebihan.

Studi itu juga menemukan bahwa kaki bergerak 18 persen lebih tinggi saat mengatasi rintangan di depannya. Selain itu, kaki juga bergerak 40 persen lebih lambat dibandingkan saat mereka tidak menggunakan smartphone.

Tidak hanya kebiasaan berjalan, kesadaran visual seseorang saat menggunakan smartphone juga memungkinkannya memindai kemungkinan bahaya di jalan, meski kemampuan menghidari objek lebih terbatas. (liputan6.com/Desy)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.