PortalMadura.Com – Banyak cara yang dilakukan masyarakat Indonesia untuk membuat hiburan atau mengisi liburan, baik byang berkaitan dengan tradisi, seni budaya maupun khas lainnya.
Salah satunya, Adu Bagong yakni mengadu ketangkasan anjing memangsa babi. Ini tidak semua daerah di Indonesia ada.
Namun, bagi masyarakat Desa Tarokolot, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka (Tatar Pasundan) Provinsi Jawa Barat, Adu Bagong menjadi tontonan unik yang seringkali digelar, terutama pada hari libur.
PortalMadura.Com, Sabtu (29/4/2017), melansir dari pikiran-rakyat.com, disebutkan bahwa Adu Bagong digelar disebuah lapangan terbuka dengan ukuran arena sekitar 15×30 meter. Dikelilingi anyaman bambu dengan ketinggian sekitar 5 meter.
Dibagian tengahnya terdapat kubangan air berukuran sekitar 4×4 meter untuk merendam babi hutan. Dan di bagian ujung arena terdapat sebuah tempat yang dipergunakan menyimpan dan melepas anjing dan babi hutan.
Biaya untuk pembuatan arena Adu Bangong tersebut berkisar hingga Rp10 juta dengan menghabiskan waktu sekitar satu bulan.
Penggemar Adu Bagong tersebut, biasanya dari warga Sumedang, Bandung, Ciamis, Majalengka, Tasikmalaya dan Garut.
Cara Beradu
Babi hutan dilepas ke tengah arena. Lalu, anjingpun dilepas untuk memburu babi hutan tersebut. Satu anjing diberi waktu sekitar lima menit oleh pihak panitia untuk meburu babi, bila anjing telah berhasil menggigit ataupun sebaliknya tidak bisa mengigit babi, maka anjing segera di tangkap oleh pawangnya.
Kemudian diganti dengan anjing yang lain. Demikian juga ketika anjing mengalami luka segera diambil oleh pawang anjing yang terus menyaksikan diarena tersebut.
Ketika adu ketangkasan antara anjing dan babi dilakukan, penonton yang berasal dari semua usia dan panitia ramai bersorak memberi semangat terhadap anjing sambil ikut bersuara mengonggong.
Ini keunikan dan keseruan Adu Bagong, klik video berikut:
https://youtu.be/PSJSwPGPaVo
(Hartono)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
