PortalMadura.Com, Pamekasan – Sekelompok wartawan yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menggelar aksi solidaritas di monumen Arek Lancor, Senin (31/8/2020) pagi.
Seruan moral itu merupakan bentuk dukungan terhadap jurnalis salah satu TV nasional di Lampung yang mendapat tindakan kekerasan dari nara sumber saat hendak mewawancarai terkait keributan dalam pagelaran turnamen sepak bola, Jumat (28/8/2020).
“Kami mengutuk keras aksi kekerasan yang menimpa rekan kita di Lampung. Tindakan ini mungkin sudah keseribu kalinya di dunia,” kata salah satu jurnalis, Hendra Zulkarnain dalam orasinya.
Pihaknya meminta penegak hukum untuk memproses kasus kekerasan yang kerap kali menimpa wartawan di lapangan. Sebab, hal ini akan menciderai profesi sebagai penyampai informasi yang sudah dilindungi oleh undang-undang.
“Banyak masyarakat yang tidak paham tentang kode etik jurnalistik, sehingga selalu berbuat semena-mena kepada teman-teman jurnalis. Pelecehan secara psikis maupun verbal itu sangat tidak dibenarkan,” tandasnya.
Pihaknya bekerja secara profesional dalam menjalankan tugas di lapangan sesuai kode etik jurnalistik. Makanya, para pemangku kebijakan dan masyarakat secara umum perlu belajar tentang kode etik tersebut guna menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.
AJP merupakan peguyuban wartawan di bumi Gerbang Salam yang terdiri dari jurnalis dari media cetak, elektronik dan media online. Dalam aksinya, mereka membentangkan poster berisikan kecamatan dengan berorasi secara bergantian.(*)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
