Setelah Imunisasi MR, Ini Efek Samping yang Bisa Terjadi Pada Anak Anda

Avatar of PortalMadura.com
Setelah Imunisasi MR, Ini Efek Samping yang Bisa Terjadi Pada Anak Anda
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Sejak awal Agustus 2017, Pemerintah memberikan vaksin Measles atau yang biasa disebut (MR) kepada seorang anak. Sudah lebih dari 12 juta anak sekolah mendapatkan vaksin MR. Hal ini bertujuan untuk perlindungan terhadap penyakit campak dan rubella.

Perlu Anda ketahui, campak dan Rubella merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang menginfeksi saluran napas. Campak dapat menyebabkan pneumonia (radang paru), radang otak, kebutaan, gizi buruk, dan kematian. Sedangkan Rubella jika menyerang anak berupa demam biasa pada anak, namun jika menulari ibu hamil dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan terhadap bayi yang dikandung.

Nah untuk mencegahnya, maka dilakukan vaksinasi. Setelah habis divaksin anak pasti akan mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi. Tetapi efek sampingnya tidak membahayakan anak sehingga tetap aman divaksin. Kejadian ikutan pasca vaksin yang dialami anak-anak biasanya demam, ruam, hingga kejang. Namun, kejadian pasca imunisasi ini bukanlah diagnosa.

Perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr dr Hindra Irawan Satari SpA (K) mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan kejadian pasca imunisasi yang parah. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan efek samping atau gejala setelah disuntik MR.

“Efeknya demam ringan pada campak dari 13 Juta anak, misalnya 5% demam pada 7-12 hari. Nyeri ringan terjadi dalam 24 jam di tempat suntikan. Kalau ruam 2% biasanya juga timbul 7-12 hari. Ada juga efek kejang tapi karena riwayat keluarganya,” kata dr Hindra.

Ia menjelaskan, efek samping ini terjadi akibat pemberian vaksin MR yang merupakan virus yang dilemahkan. Sehingga ada reaksi yang dialami anak yang berisiko dengan medik.

Kemudian virus tersebut merupakan benda asing yang masuk ke dalam tubuh, sehingga ada reaksi gejala yang membuat anak sakit. Tetapi dosis yang diberikan pada anak telah disesuaikan.

“Vaksin yang diberikan kepada anak kita adalah virus yang dilemahkan. Jadi seperti memberi bibit penyakit yang dilemahkan, sehingga ada reaksi oleh tubuh yang menimbulkan gejala ringan,” imbuhnya.

Namun, kejadian ikutan pasca vaksin tersebut tergolong jarang terjadi. Laporan di lapangan hingga saat ini, efek dari vaksin MR hanya sebagian anak mengalami demam dan ruam saja.

Masyarakat harus tahu, pemberian vaksin MR ini bukan tidak ada tujuan. Pemerintah ingin mengeliminasi kasus campak dan rubella yang masih banyak ditemukan di Indonesia. Dampak dari kedua virus tersebut cukup fatal bisa menimbulkan kematian, tetapi dapat dicegah.

“Kita ingin sekali Indonesia bebas tuli, buta, jantung bocor dari dampak campak dan rubella ini tahun 2030. Karena itu, masyarakat jangan ragu untuk memberikan vaksin kepada anaknya. Ini sudah terbukti aman kok,” simpul dr Hindra. (okezone.com/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.