Si Kecil Trauma Berenang? Atasi Dengan Cara Ini!

Avatar of PortalMadura.Com
Si Kecil Trauma Berenang? Atasi Dengan Cara Ini!
ilustrasi

PortalMadura.Com –  Melihat cuaca di luar sedang cerah, tampaknya cocok sekali digunakan untuk berenang. Namun, apa yang harus dilakukan jika ternyata si Kecil mengalami salah satu gangguan psikologi anak, yaitu trauma berenang? Atasi dengan cara ini ya Bu!

Hargai ketakutannya

Mungkin, si Kecil pernah mengalami sesuatu yang buruk dengan air di masa lalu, sehingga menimbulkan trauma. Sebagai contoh, ia pernah kehabisan nafas ketika sedang berada di dalam air dan tidak bisa melupakan kepanikan saat itu. Agar rasa trauma ini tidak mengganggu proses tumbuh kembang balita Ibu ke depannya, hargai ketakutannya dan mulailah membangun kembali kepercayaan diri si Kecil. Ya, ketika ia trauma berenang, Ibu harus mendampingi dan menciptakan rasa aman agar ia tertarik kembali untuk berenang.

Mulai dengan perlahan

Tidak mudah bagi si Kecil untuk melawan trauma berenang yang mengganggu psikologi si Kecil. Maka dari itu, mulailah dengan perlahan. Sebagai langkah awal bermain air, Ibu bisa memulai dengan mengajak si Kecil duduk di pinggir kolam dan merendam hanya bagian kaki saja ke dalam air. Ajak ia bercanda sampai ia merasa nyaman dan siap untuk dibawa masuk ke dalam kolam renang. Ketika saat itu tiba, janganlah terburu-buru ya, Bu. Biarkan si Kecil merendam dirinya dalam kolam secara perlahan, sampai ia percaya diri dan berani untuk menyelamkan kepalanya di kolam. Buat permainan yang menyenangkan, seperti menantang si Kecil berlomba siapa paling lama bisa menahan napas di dalam kolam.

Daftarkan si Kecil Les Berenang

Tidak hanya asal les berenang, tapi sesuaikan kelas dengan kebutuhan si Kecil dan pilih guru les yang bisa mengajarinya dengan sabar. Ini penting bagi perkembangan psikologi anak supaya tetap sehat. Jika ia memang sangat gugup berada di dalam air, pilih kelas les berenang privat, agar si Kecil merasa aman saat harus melawan rasa takutnya dengan air. Jika diizinkan, Ibu juga bisa ikut mendampinginya di dalam air, ketika ia sedang belajar bersama guru lesnya. Kehadiran Ibu dapat membantu si Kecil mengatasi rasa takut dan membuat ia lebih percaya diri melawan trauma berenang.

Fokus pada bagian menyenangkan

Demi kebaikan tumbuh kembang balita Ibu, tidak perlu mengkhawatirkan apa hasil yang si Kecil dapat dalam pelajaran berenangnya. Tetaplah menghargai dan memuji keberaniannya yang mencoba melawan trauma berenang. Selalu semangati si Kecil jika hasilnya memang belum maksimal dan ajari ia untuk pantang menyerah. Buat proses melawan trauma berenangnya ini menjadi menyenangkan, seperti menyediakan mainan-mainan air yang seru, pelampung berbentuk lucu, bola-bola plastik berwarna-warni, pistol air dan sebagainya.

Trauma berenang memang memerlukan kesabaran ketika menghadapinya. Namun tidak boleh dipaksa untuk menyentuh air kolam renang, jika memang bukan itu keinginannya. Tetap semangat dan selamat mengikuti perkembangan si Kecil ya, Bu! (ibudanbalita.com/choir)

**) Ikuti berita terbaru PortalMadura.com di WhatsApp, Telegram Google News klik Link Ini dan jangan lupa Follow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.