PortalMadura.Com, Pamekasan – Siswa TK Muslimat NU 3 Gugul, Tlanakan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur belajar dibawa ancaman bencana.
Dinding kelas yang mereka tempati retak memanjang dan menganga. Diperparah lagi dengan kondisi tiang penyangga dalam posisi miring.
“Para siswa TK itu dalam ancaman bencana. Apalagi, kondisi sekarang musim hujan dan angin yang datang tiba-tiba,” kata pemuda Pamekasan, Mausul Nasri, pada PortalMadura.Com, Jumat (21/10/2016).
TK Muslimat NU 3 Gugul hanya mempunyai 2 ruang kelas. Dua-duanya dalam kondisi rusak. “Yang satu ruang itu dindingnya juga retak, tapi masih bisa ditambal,” kata Mausul, menirukan salah seorang guru, Kurrotul.
Para orang tua siswa juga kuatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pihak pengelola sekolah berharap ada kepedulian dari pemerintah daerah dengan kondisi gedung tersebut.
Mausul Nasri mengungkapkan, predikat Pamekasan sebagai Kota Pendidikan sudah lima tahun silam dideklarasikan, namun faktanya tidak sesuai harapan.
Infrastruktur untuk menunjang kualitas pendidikan tidak menjadi program utama dalam menjalankan pemerintahan. Kerusakan jalan, jembatan dan gedung sekolah sering terdengar dimana-mana.
“Lalu, apa makna kota Pamekasan sebagai kota pendidikan jika tidak dibarengi dengan kometmen dan aksi nyata,” tandas Mausul yang juga Koordinator Kelompok Pemuda Pemerhati Jalan (KPPJ) Pamekasan.(Hartono)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
