Soal Dugaan Korupsi DD, Warga Demo Kejari Sampang

Avatar of PortalMadura.com
Soal Dugaan Korupsi DD, Warga Demo Kejari Sampang
Warga Desa Sokobanah Daya, Kecamatan Sokobanah, Sampang, demo kantor Kejaksaan Negeri setempat, Senin (16/9/2019), (Foto Rafi)

PortalMadura.Com, – Warga Desa Sokobanah Daya, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, melakukan aksi ke kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat, Senin (16/9/2019).

Massa yang tergabung pada Ikatan Masyarakat Sokobanah mendesak penyidik Kejari untuk mengungkap laporan dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) kegiatan saluran irigasi di Dusun Lebak, Desa Sokobanah Daya yang dilakukan oleh oknum aparat desa setempat.

Koordinator aksi, Sidik menyampaikan, dana kegiatan yang bersumber dari program Dana Desa (DD) sebesar Rp 589.246.000 tahun anggaran 2018 tersebut diduga tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB). Buktinya, kondisi fisik saluran irigasi sudah rusak, roboh dan jebol.

Pihaknya sudah melaporkan ke Kejari Sampang 15 Maret 2019. Namun hingga kini belum ada tindak lanjut.

“Kejari harus menangkap dan segera tetapkan Kepala Desa Sokobanah Daya sebagai tersangka dugaan korupsi Dana Desa tahun anggaran 2018,” desaknya.

Oknum aparat desa yang dilaporkan pada ranah hukum dinilai telah merugikan negara, terutama di Kecamatan Sokobanah.

“Usut tuntas semua pihak yang terkait dalam kasus DD ini. Apabila tuntutan kami tidak diindahkan, maka akan menindaklanjuti kasus ini ke Kejati Jawa Timur, Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi,” janjinya.

Kasi Intel Kejari Sampang, Ivan Kusuma Yuda, mengaku proses hukum dugaan Tipikor DD yang terjadi di Desa Sokobanah sempat terhenti lantaran ada Pemlilihan Umum (Pemilu) 2019.

“Terganjal dengan pelaksanaan Pemilu sehingga penanganan berhenti sejenak. Namun, kami mulai lagi pada Juli,” terangnya.

Sementara itu, Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang, Edi Sutomo menyampaikan, penanganan kasus telah menurunkan tim penyelidikan dan melibatkan tujuh orang jaksa.

“Percayakan kepada kami yang terus bekerja dan semoga laporan dari masyarakat terbukti semua,” ujarnya.

Baca Juga : Aksi Aktivis HMI Bentrok dengan Keamanan Kampus UTM Bangkalan

“Kami tetap bicara tentang yuridis dan alat bukti. Akan ditindak semaksimal mungkin,” pungkasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.