PortalMadura.Com, Surabaya – Sedikitnya 500 petani Garam yang tergabung dalam Paguyuban Petani Garam Se Madura dan Kaukus Muda Indonesia luruk kantor Pemprov dan DPRD Jatim, Senin (19/1/2015).
Dengan membawa spanduk dan poster, massa mengepung kantor Pemprov di Surabaya. Aparat keamanan dan Satpol PP terlihat melakukan pengamanan ketat, satu unit Water Canon disiapkan.
“Stop impor garam dari Australia. Gubernur harus bertindak tegas karena Petani garam di Madura masih sanggup mengatasi kebutuhan garam,” kata Moh Salim, orator Kaukus Muda Indonesia.
Pengunjuk rasa mendesak Gubernur Jatim membrantas mafia garam dan segera sidak ke Tanjung Perak. “Rencananya besok, Selasa (20/1) Kapal PT Susanti akan menurunkan garam import,” ujar Salim.
Perwakilan massa juga melakukan dialog di ruang Asisten Ekonomi Pembangunan Pemprov Jatim, Kerja Hadi Prasetyo.
Massa juga bergerak ke Kantor DPRD Jatim, di jalan Indrapura Surabaya. Massa di terima oleh Ka’bil Mubaraq, Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim.
“Besok Komisi B harus ikut sidak ke Tanjung Perak, supaya mengetahui keberadaan dan aktivitas bongkar muat garam import,” desak Salim.
Sementara, Ka’bil Mubaraq menyanggupi ajakan petani garam Madura untuk bersama sama turun ke lapangan. “Ya, besok kita bersama ke Tanjung perak,” janjinya.(dedet/htn)