PortalMadura.Com – Banyak UMKM di Indonesia mengalami kenaikan biaya produksi yang tidak sebanding dengan pertumbuhan profit. Sebanyak 99% bisnis di Indonesia adalah UMKM, namun hanya 20% yang mampu bertahan lebih dari lima tahun. Salah satu faktor yang berkontribusi adalah biaya operasional yang tidak terkelola dengan baik, yang bisa mengurangi profit hingga 30% setiap tahun. Oleh karena itu, penting bagi UMKM untuk menerapkan strategi produksi yang efisien agar margin keuntungan tetap sehat.
Beberapa perusahaan besar seperti Unilever, Aqua, dan Garuda Food telah membuktikan efektivitas efisiensi operasional. Unilever berhasil menekan biaya produksi hingga 15% dengan metode Lean Manufacturing dan otomatisasi, sementara Aqua memanfaatkan teknologi AI untuk memotong biaya distribusi sebesar 20%. Garuda Food juga mampu meningkatkan profitabilitas sebesar 25% dalam tiga tahun dengan mempercepat waktu produksi dan menjaga efisiensi tenaga kerja. Inovasi dalam sistem operasional terbukti mampu menjaga profit stabil meski ada kenaikan biaya bahan baku.
Salah satu kendala utama bagi pengusaha adalah kurangnya pemahaman mengenai operasional bisnis yang efisien, yang berdampak pada stagnasi pertumbuhan. Banyak pengusaha terjebak dalam tingginya biaya operasional, bukan karena kurangnya penjualan, tetapi karena manajemen operasional yang tidak optimal. Aspek-aspek seperti pengelolaan SDM, SOP yang efektif, dan pengukuran kinerja (KPI) yang tepat adalah elemen krusial untuk menekan biaya tanpa mengurangi kualitas produk.
Sekolah COO menawarkan solusi bagi para pengusaha yang ingin meningkatkan efisiensi operasional. Program ini dirancang untuk membantu UMKM memahami manajemen kualitas, pengelolaan SDM yang baik, dan penerapan SOP yang efisien. Dengan bimbingan dari para praktisi berpengalaman, para peserta dapat belajar bagaimana menurunkan biaya produksi dan meningkatkan profit secara berkelanjutan.
