Suami Jadi TKI, Istri Selingkuh Dapat Julukan Jamal & Mujarab

Avatar of PortalMadura.com
portal madura
portal madura

PortalMadura.Com, Kangean, Sumenep – Para istri yang ditinggal kerja suaminya menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mendapat julukan ‘Jamal (Janda Malaysia) dan Mujarab (Muda Janda Arab)' di kampunya. Belakangan ini, julukan tersebut menjadi populer di Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Anehnya, julukan tersebut justru sebagai simbol bagi istri TKI yang kerap dengan pria idaman lain (PIL). Sebutan ‘Jamal' dikhususkan bagi istri yang ditinggal suaminya mencari ringgit di Malaysia, dan ‘Mujarab' bagi istri yang ditinggal suaminya untuk mendulang riyal ke Arab Saudi.

Akibatnya, perempuan baik-baik pun juga mendapat julukan tersebut. Sehingga, membuat para ibu muda di Pulau Kangean merasah risih dan merasa tidak aman.

“Awalnya, memang ada salah satu istri TKI yang ketahuan selingkuh saat suaminya bekerja diluar negeri. Tetapi, tidak semua perempuan melakukan hal serupa,” kata Ruwaidah (29), warga Dusun Perahu, Desa/Kecamatan Arjasa Pulau Kangean, Sumenep, yang sudah ditinggal merantau suaminya selama 5 tahun ke Malaysia, Rabu (13/5/2014).

Menurut dia, sebutan Jamal atau Mujarab sangat tidak rasional. Sebab, para ibu atau perempuan yang ditinggal kerja suaminya menjadi TKI tidak pernah bercerai. “Kenapa harus mendapat julukan janda. Padahal, ungkapan itu kan bagi perempuan yang cerai,” sambungnya.

Sementara, Anas(30), warga Desa/Kecamatan Arjasa, tidak menampik sebutan minur bagi semua istri TKI. Karena banyak istri TKI yang mempunyai PIL untuk memenuhi kebutuhan bathinnya. Namun, julukan atau istilah tersebut tidak mutlak kebenarannya, karena tidak semua istri TKI memilik tabiat atau perangai yang tidak baik.

“Kami sadar dengan julukan itu, tetapi tidak harus disandang seluruh istri TKI. Ya, mungkin di daerah  kami terlalu banyak lelaki yang merantau. Sehingga disini lebih banyak dihuni kaum perempuan,” timpalnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumenep, Sustono, membenarkan jika Pulau Kangean merupakan pemasok TKI terbanyak keluar negeri, dibanding daerah lain di Kabupaten Sumenep.

“TKI dari Pulau Kangean memang cukup banyak. Bayangkan saja, per bulan Mei 2014 ini, ada 135 orang yang menjadi TKI. Namun, yang legal hanya 9 orang,” tandas Sustono.(udien/htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.