PortalMadura.Com, Sumenep – Daun kelor di Sumenep, Madura, Jawa Timur bukan hanya dimanfaatkan sebagai sayur, melainkan dibudidayakan untuk kebutuhan bahan baku obat herbal.
“Kami mengembangkan budi daya tanaman kelor organik di Desa Poteran, Kecamatan/ Pulau Talango, Sumenep,” kata kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Disperta) Kabupaten Sumenep, Bambang Heriyanto, Kamis (5/5/2016).
Menurutnya, budi daya daun kelor itu merupakan program percontohan dipusatkan di satu desa yakni Desa Poteran, Kecamatan Talango.
“Hasilnya bukan untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayur, tapi sebagai bahan obat herbal,” tuturnya.
Ia menyampaikan, budi daya tanaman kelor organik itu merupakan program percontohan pada tahun 2016.
Program ini hasil kerja sama Disperta Sumenep dengan salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya.
“Budi daya kelor organik itu dilaksanakan oleh satu kelompok tani dengan anggota sekitar 30 orang,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menegaskan, anggota kelompok tani yang menjadi pelaksana program tersebut ditargetkan dapat menanam sebanyak 3.000 pohon kelor.
“Kami hanya menyediakan benih berupa biji. Penanaman pohon kelor itu memang dengan menyemai biji, bukan dengan cara stek dan harus menggunakan pupuk organik,” urainya. (arifin/har)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
