PortalMadura.Com, Sumenep – Unit Tranfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur dikeluhkan keluarga pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moh Anwar setempat. Pasalnya, PMI itu tidak bisa memenuhi kebutuhan darah yang dibutuhkannya.
“Kakek saya sudah dua hari terakhir ini membutuhkan tranfusi darah golongan A, tetapi di PMI tidak ada,” terang A Baihaqi, cucu pasien yang menjalani perawatan di RSUD dr Moh. Anwar, Selasa (26/4/2016).
Tidak hanya kakeknya Baihaqi, keluaraga pasien lain juga mengalami hal yang sama yakni saat membutuhkan darah, ternyata di UTD PMI Sumenep tidak tersedia.
“Sering tidak tersedia darah di PMI, saya saja harus mencari pendonor sendiri yang sama golongan darahnya dengan darah suami saya,” papar serorang keluarga pasien yang enggan namanya disebutkan.
Dua minggu sebelumnya, seorang pasien juga harus rela nyawanya melayang setelah mengalami pendarahan hebat. Sementara stok darah di PMI Sumenep kosong.
Sementara itu, Kepala UTD PMI Sumenep, Amril Huda mengakui bahwa pihaknya memang kerap kehabisan stok darah. Hal itu disebabkan minimnya kesadaran masyarakat untuk melakukan donor darah.
“Tidak hanya di Sumenep, diseluruh Indonesia kendala terbesar PMI adalah kekurangan stok darah. Jadi, memang benar dalam beberapa kesempatan, kebutuhan tranfusi darah masyarakat sulit terpenuhi,” jawabnya.
Padahal, lanjutnya, selama ini pihaknya sudah berusaha keras untuk meningkatan ketersediaan darah, tapi pihaknya terkendala kesadaran masyarakat yang masih sangat minim.
“Masalahnya kesadaran masyarakat yang minim untuk melakukan donor darah. Tapi kami sudah melakukan upaya semaksimal mungkin, karena persoalan darah ini menyangkut kemanusiaan,” tandasnya. (arifin/choir)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
